tag:blogger.com,1999:blog-72140768775087440842024-02-20T00:00:26.068+07:00ALCOMEDIACerdas, Kreatif, BerimanAlcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.comBlogger30125tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-38002156301945233062009-10-24T19:30:00.002+07:002009-10-24T19:44:35.756+07:00SEJARAH PENSIL<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuZHU8RttkHqJGy_rLcn2bI3iJtO8xKCnOoXeVbfyCLVv3JZ_QFKO-Sv-dkEPCu0OSnza8VkmPXhftnuarKrKn_IX1Mp8QE7GciYsE5NwsNuTj4F6lYIxQTA-sO6wOhOTmOWsKYbcMyV_0/s1600-h/sejarah-pensil.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 130px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuZHU8RttkHqJGy_rLcn2bI3iJtO8xKCnOoXeVbfyCLVv3JZ_QFKO-Sv-dkEPCu0OSnza8VkmPXhftnuarKrKn_IX1Mp8QE7GciYsE5NwsNuTj4F6lYIxQTA-sO6wOhOTmOWsKYbcMyV_0/s200/sejarah-pensil.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396146340842797074" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Sejarah PensilPenggunaan timbal dan grafit yang memberikan efek goresan abu-abu sudah dimulai sejak zaman Yunani.<br /><br /><br />Pada tahun 1564 ditemukan kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Inggris bagian utara. Walaupun terlihat seperti batu bara, grafit tidak dapat terbakar, dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengkilap serta mudah dihapus. Pada masa itu grafit masih disalahartikan dengan timah hitam dan plumbago. Karena itulah istilah lead pencil (pensil timah) masih digunakan sampai sekarang.<br /><br /><br />Karena berminyak, dahulu grafit dibungkus dengan kulit domba atau potongan kecil timah berbentuk tongkat dibungkus dengan tali.<br /><br /><br />Tidak diketahui dengan pasti siapa yang pada awalnya memasukkan grafit ke dalam wadah kayu sehingga berbentuk pensil yang kita kenal sekarang ini. Namun, pada tahun 1560-an, pensil dengan bentuk yang primitif sudah ada di benua Eropa.<br /><br /><br />Grafit kemudian diekspor untuk para seniman, dan pada abad ke 17 bisa dikatakan grafit telah digunakan dimana-mana.<br /><br /><br />Para pembuat pensil melakukan percobaan dengan grafit untuk menciptakan alat tulis yang lebih baik.<br /><br />Karena grafit menjadi hal yang begitu berharga dan menjadi incaran pencuri, pada tahun 1752 Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang yang menetapkan bahwa pencuri grafit bisa dipenjarakan.<br /><br /><br />Pada tahun 1789 nama grafit yang berasal dari bahasa Yunani graphein resmi diberikan, sehingga menghilangkan kebingungan antara grafit dengan timah hitam.<br />Dalam pembuatan pensil modern, grafit murni digunakan dengan cara dicampur dengan tanah liat.<br /><br /></div>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-87197555320038324352009-01-03T08:52:00.000+07:002009-01-03T08:53:25.333+07:00Hindari Flu dengan Rajin Cuci Tangan<span style="font-family:verdana;font-size:85%;"><img src="http://www.islamuda.com/aset/ilustrasi/0wudhu.jpg" align="left" border="0" /><span style="font-size:130%;"> Tidak salah memang jika para ibu selalu meminta agar selalu membersihkan tangan, makanan sayuran dan tidur dengan teratur. Menurut sejumlah dokter dan ahli nutrisi kebiasaan baik itu bisa menghindarkan seseorang dari penyakit flu. Menurut Dr R Michael Gallagher, kebiasaan itu setidaknya bisa menjadi hal yang terbaik untuk kesehatan seseorang.<br />Ia menjelaskan bahwa kebiasaan untuk hidup sehat, diet yang seimbang serta istirahat yang cukup merupakan sebuah hal yang mampu menjaga kesehatan seseorang untuk terkena flu. Menyebarnya flu burung memang telah membuat sejumlah pihak kembali berusaha menerapkan kebiasaan hidup yang sehat. Karena sejauh ini flu burung itu belum bisa diobati dan telah menyebabkan kematian disejumlah negara.<br /><br />"Menjaga kebiasaan sehat mungkin akan menjadi hal yang terbaik bagi anda sendiri," tegas ahli fisik dari University of Medicine and Dentistry of New Jersey's School of Osteopathic Medicine ini. Dr Gallagher juga memperkirakan bahwa orang yang bekerja terlalu keras dan kurang melakukan keseimbangan nutrisi merupakan mereka yang akan terkena lebih besar terkena flu.<br /><br />Selain tidur cukup (7-8 jam sehari), menjaga stress merupakan sesuatu yang penting juga diperhatikan. "Karena terlalu banyak stress bisa merusak sistem kekebalan tubuh," jelasnya. "Apa yang anda lakukan dalam kebiasaan sehat itu merupakan upaya untuk memutus transmisi flu dan kebiasan itu biasanya telah disampaikan oleh ibu kita sejak kecil," tambah Dr. Mitchell Cohen.<br /><br />Ahli dari the federal Centers for Disease Control and Prevention (CDC) ini menambahkan bahwa mengurangi sentuhan tangan ke mata, hidung atau mulit juga bisa menjadi sesuatu yang penting untuk terhindar dari flu. Karena jika tangan tidak bersih sentuhan itu bisa membawa infeksi yang tidak lain adalah flu. Sebuah virus bisa bertahan hidup selama lima jam sejak ia menjangkiti dari sentuhan.<br /><br />Dr Ron Davis dari American Medical Association merasa yakin sanitasi yang baik merupakan sesuatu yang bisa menjadi alternatif jika sabun dan air kurang tersedia. Untuk menjaga kekebalan tubuh, seseorang sebaiknya mengkonsumsi ikan yang memiliki kandungan vitamin A, C dan E, susu dan buah-buahan.<br /><br />Para dokter dan ahli nutrisi berharap pesan yang mereka sampaikan setidaknya bisa membuat orang berhati-hati karena kebanyakan orang sering mengabaikan setidaknya untuk mencuci tangan.<br /><br />[kapanlagi.com]</span> </span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-31585163729590621742009-01-03T08:50:00.001+07:002009-01-03T08:57:23.124+07:00Merokok Ringan Tingkatkan Resiko Serangan Jantung<span style=";font-family:verdana;font-size:85%;" ><img src="http://www.islamuda.com/aset/ilustrasi/0rokok.jpg" align="left" border="0" /><span style="font-size:130%;"> Para perokok yang beranggapan bahwa menghisap beberapa batang rokok sehari tidak akan berbahaya, sebaiknya berpikir ulang.<br /><br />Para peneliti Norwegia yang menyelidiki catatan kesehatan 43.000 lelaki dan perempuan menunjukkan bahwa para perokok ringan - yang merokok kurang dari lima batang rokok dalam sehari - tetap saja memiliki resiko meninggal karena serangan jantung atau kanker paru-paru. Resiko serangan ini bahkan tiga kali lipat dibanding bukan perokok.<br /><br />"Merokok 1-4 batang rokok sehari berkaitan erat dengan peningkatan resiko penyakit jantung dan kanker paru-paru," kata Dr Aage Tverdal dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia di Oslo, yang mempublikasikan penelitian ini dalam journal Tobacco Control.<br /><br />Para ilmuwan melakukan penelitian dengan melacak riwayat kesehatan dan kebiasaan merokok orang-orang. Para sukarelawan ini telah diperiksa kesehatan jantungnya sejak mulai penelitian dari tahun 1970-an hingga tahun 2002.<br /><br />Hasilnya, para peneliti menemukan sedikit saja perbedaan resiko kematian akibat kanker paru-paru yang disebabkan merokok berat dan ringan. Pria yang merokok ringan (kurang dari lima batang sehari) beresiko meninggal karena kanker paru-paru tiga kali lebih besar dibanding bukan perokok. Di kalangan wanita, resiko itu meningkat lima kali.<br /><br />Riset sebelumnya telah menunjukkan bahwa perokok rata-rata meninggal 10 tahun lebih awal daripada bukan perokok. Namun kabar baiknya, berhenti merokok, bahkan di usia paruh baya, bisa menurunkan resiko itu.<br /><br />Merokok diketahui juga meningkatkan resiko terkena serangan penyakit jantung, memicu stroke, dan memunculkan tanda-tanda ketuaan lebih awal, yang lebih jauh bisa menyebabkan kebutaan di usia senja.<br /><br />Oleh karenanya Tverdal dan rekannya Dr Kjell Bjartveit, mengingatkan para perokok, yang ringan sekalipun, agar waspada karena rokok pasti membahayakan kesehatan mereka.<br /><br />Sumber: reuters, kompas</span> </span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-30800697394971559212009-01-03T08:48:00.001+07:002009-01-03T09:02:20.103+07:00Ancaman Itu Datang dari Matahari<span style=";font-family:verdana;font-size:85%;" ><img src="http://www.islamuda.com/aset/ilustrasi/0sunligt.jpg" align="left" border="0" /><span style="font-size:130%;"> Matahari. Sinar dan panasnya tentu begitu penting bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi ini sepanjang masa. Namun, di balik benderangnya benda langit itu tersembunyi ”sisi gelap” yang mengganggu kondisi di bumi, yaitu bintik hitam (sunspot) yang diikuti badai dan flare.<br /><br />Sebagai pusat peredaran planet-planet di tata surya, matahari merupakan sumber energi bagi makhluk di bumi. Energi itu dihasilkan dari reaksi termonuklir untuk mengubah hidrogen menjadi helium yang terjadi di dekat inti matahari. Suhu di bagian pusat matahari yang terdiri dari gas berkerapatan 100 kali kerapatan air di bumi itu, mencapai 15 juta derajat Celsius.<br /><br />Di dalam perut matahari terjadi rotasi dan aliran massa atau konveksi yang memengaruhi gaya magnetnya. Pada aktivitas tinggi, gaya magnet ini bisa terpelintir atau berpusar hingga menembus permukaan matahari membentuk ”kaki-kaki”, yang tampak bagai bintik hitam.<br /><br />Bintik hitam matahari memiliki diameter sekitar 32.000 kilometer, umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang disebut umbra, berdiameter 13.000 km atau seukuran diameter rata-rata bumi dan bagian luar disebut penumbra yang garis tengahnya kurang lebih 19.000 km. Suhu penumbra lebih panas dan warnanya lebih cerah dibanding umbra.<br /><br />Suhu gas yang terbentuk di lapisan fotosfer dan kromosfer di atas kelompok bintik hitam itu naik sekitar 800º Celsius di atas suhu normalnya. Akibatnya, gas ini memancarkan sinar lebih besar dibandingkan dengan gas di sekelilingnya.<br /><br />Setelah beberapa hari, pelintiran magnetik ini terpecah menjadi beberapa pelintiran lebih tipis. Masing-masing bergerak melintasi permukaan ke berbagai arah hingga menghilang.<br /><br />Seperti di bumi, di permukaan matahari pun terjadi badai. Badai matahari terjadi di daerah kromosfer dan korona—berada di atas kawasan munculnya bintik-bintik hitam. Beberapa badai matahari juga muncul ketika terjadi ledakan cahaya atau flare. Ketika flare muncul, terjadi pelepasan sejumlah besar energi. Umumnya, kian banyak bintik hitam terbentuk, maka flare pun makin banyak.<br /><br />Dampak<br /><br />Flare yang mengeluarkan partikel kecepatan tinggi dalam badai matahari menyebabkan timbulnya tekanan pada magnetosfer bumi hingga mengakibatkan badai magnetik di bumi. Fenomena ini mengganggu komunikasi radio dan membuat jarum kompas berputar liar di bumi.<br /><br />Bintik hitam matahari dan flare, menurut Sri Kaloka, Kepala Pusat Pengamatan Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), telah menimbulkan dampak berarti di beberapa wilayah di bumi—terutama di lintang tinggi—karena meningkatnya elektron di lapisan ionosfer. Tahun 1980-an, misalnya, pembangkit listrik di Quebec, Kanada, padam akibat terpengaruh badai matahari.<br /><br />Gangguan di lapisan ionosfer di ketinggian 60 km-6.000 km dari permukaan bumi ini juga menyebabkan kekacauan dalam penyampaian sinyal komunikasi frekuensi tinggi, yang menggunakan lapisan itu sebagai media pemantul sinyal. Sistem navigasi dengan satelit global positioning system menjadi tidak akurat.<br /><br />Jumlah bintik hitam yang tampak dari pengamatan dari bumi bervariasi, dari 1-100 titik. Bintik ini butuh waktu 11 tahun untuk mencapai jumlah tertinggi, lalu menurun lagi. Periode ini disebut siklus bintik matahari.<br /><br />Sri Kaloka mengingatkan, puncak jumlah bintik hitam dapat terjadi lagi tahun 2011. Karena itu, semua pihak yang berkaitan dengan potensi dampak hendaknya mengantisipasi.<br /><br />Data pemantauan bintik matahari dan flare terpantau di Pusat Pengamatan Dirgantara Lapan di Tanjungsari, Sumedang, sejak stasiun itu beroperasi 1975. Data itu dapat dimanfaatkan semua pihak yang berkepentingan. Hasilnya dikirimkan ke Bank Data di Swiss, urai Sri.<br /><br />Periode dingin<br /><br />Dalam kondisi ekstrem, baik tinggi maupun rendah, bintik hitam atau flare memberi dampak buruk bagi kondisi di bumi. Saat ini kejadian bintik hitam, menurut Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Mezak Ratag, justru dalam titik terendah.<br /><br />Bintik hitam adalah indikator aktivitas matahari. Bila sedikit jumlahnya, energi yang dipancarkan matahari berkurang, yaitu 0,1 persen pada cahaya tampak, tetapi bisa puluhan persen pada ultraviolet. Kejadian bintik matahari bisa berkurang akibat menurunnya aktivitas dinamo matahari, konveksi, dan atau tekanan radiasi dari reaksi nuklir di pusat matahari.<br /><br />Dalam beberapa tahun terakhir terjadi anomali aktivitas matahari itu. ”Hanya beberapa hari saja dalam dua tahun terakhir ini terpantau aktivitas bintik matahari,” ujar Mezak. Kondisi permukaan matahari hampir tanpa sunspot dalam beberapa tahun terakhir itu dikhawatirkan mengarah pada minimum Maunder kedua setelah kejadian pendinginan global sekitar tahun 1600-an.<br /><br />Rendahnya aktivitas matahari berarti berkurangnya suplai panas ke bumi secara rata-rata global dalam skala waktu tahunan— bukan harian atau bulanan. Akan tetapi, pemanasan lokal masih bisa terjadi. Seperti beberapa bulan terakhir, suhu laut di bagian timur agak hangat, urai Mezak.<br /><br />Berkurangnya suplai energi dari matahari pada bumi menyebabkan berkurangnya pemanasan lautan, berarti pula penguapan air laut yang akan menjadi hujan pun rendah.<br /><br />Menurunnya suplai energi matahari juga melemahkan monsun. Gerakan angin monsun terjadi karena perbedaan panas antarlautan dan benua berdasarkan posisi garis edar matahari.<br /><br />Pengaruh matahari ini tidak berkorelasi dengan peningkatan suhu udara beberapa pekan terakhir. Tingginya suhu udara di bumi disebabkan tingginya uap air, tetapi sedikit yang terbentuk menjadi awan, sedangkan matahari sudah di lintang selatan. Cahaya matahari sampai ke permukaan bumi tanpa halangan awan. Namun, inframerah yang dipancarkan ke bumi tertahan uap air sehingga menaikkan suhu. Uap air banyak dari laut.<br /><br />Itu dijelaskan Mezak selaku Executive Panel Riset Monsun Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada pertemuan WMO di Beijing, Selasa (21/10), berdasarkan laporan sejumlah ilmuwan dari AS, China, dan Australia. Mereka mengatakan, ada tren pelemahan monsun di berbagai tempat di bumi. ”Di Indonesia, kondisi itu mengakibatkan pelemahan monsun rata-rata dalam beberapa tahun terakhir, tetapi variasinya dari tahun ke tahun bisa besar,” tambahnya.<br /><br />Senin (20/10), Pusat Data Aktivitas Matahari (SIDC) di Belgia menghentikan peringatan ”All Quiet Alert”, karena peneliti di sana mendeteksi adanya aktivitas di matahari. Namun, laporan ini belum final, mengingat banyak pakar astrofisika matahari meyakini perioda aktivitas rendah ini masih akan berlangsung lama hingga berdampak pendinginan global (global cooling).<br /><br />Pada kondisi belakangan ini, China mengalami musim dingin paling dingin dalam 100 tahun terakhir, Amerika Utara mencatat rekor tinggi salju, Inggris mengalami April terdingin.<br /><br />Kondisi ini bukan pertama kali ini terjadi. Dari catatan sejarah, tahun 1645-1715 matahari hampir tanpa bintik, aktivitasnya sangat lemah. Pada kurun waktu itu, suhu permukaan global sangat rendah sehingga dinamakan Zaman Es Kecil.<br /></span> <br /></span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-31713086947832199012009-01-03T08:42:00.002+07:002009-01-03T09:05:16.825+07:00Dukun Cyber<span style=";font-family:verdana;font-size:85%;" ><img src="http://www.islamuda.com/aset/ilustrasi/0tarot.jpg" align="left" border="0" /><span style="font-size:130%;"> Sobat, ngomong-ngomong soal ramal-meramal, apalagi yang berbau horoskop so pasti bukan hal baru. Macam-macam lho bentuknya. Ada yang merujuk pada primbon yang kesebut juga ramalan jawa. Malahan ada lagi yang katanya lebih modern, seperti perbintangan berupa astrologi atau zodiac. Semuanya punya ujung serba kira-kira dan asal tebak semata. Ga ada yang pasti. Tapi masih ada aja yang punya alasan untuk percaya. Salah satunya, karena ramalan ini punya patokan. Umumnya, ramalan dikait-kaitkan dengan hari dimana saat itu kita lahir ke dunia. Bisa tanggalnya, jamnya, harinya, weton-nya atau nama rumah sakitnya. Hehe, wah itu mah bukan ngeramal mas, tapi ngira-ngira bayarnya berapa.<br /><br />By the way, subway, di Jakarta ada busway, ramalan udah bukan barang baru lagi dong. Sliwar-sliwer di telinga kita, ya ga? Malahan, di zaman Tukul yang kenal laptop ini, hampir tiap hari kita bakal jumpai hal-hal yang berbau ramalan. Dan opininya selalu ditawarin ama kita. Saking canggihnya nih, sekarang dukun ga lagi nangkring di gua, atau bertapa di bawah kolong jembatan, eit salah ding, di bawah air terjun. Tapi mereka udah berani nongol di tivi. Seperti selebritis dong! Benar. Akhirnya profesi dukunisasi ini, masuk ke dunia digital dan media elektronik. Dukun-dukun pada blak-blakan ngobral jasa ramal mereka untuk menambah koceknya yang lagi kena imbas krismon. Mereka pada pamer gelar, mulai S1, S2 sampe profesor. Pengen tahu gimana contohnya mereka mempopulerkan diri? Gini potongan iklannya, “Anda tidak cocok kerja di air, anda lebih cocok di darat”. “Ngapain mbah? Tidur di tengah jalan...?”. “Bukan, karena anda buaya darat.” he...he.. familiar banget kan penggalan kalimat barusan. So pasti, itu juga upaya dari para peramal untuk mempromosikan diri, tampang dan titel mereka. Mungkin mau ngikut bursa capres kali..hehe. Nah, kalo dulu kita cuma ngelihat ramalan hanya ada di media-media cetak, sekarang ga lagi. Segala perantara informasi udah mereka akses, mulai televisi, radio, internet bahkan lewat sms-pun juga bisa. Semisal “Ketik REG Spasi dukun ngawur”, kirim ke kotak sampah terdekat.<br /><br />Trus, sebagai remaja Islam, gimana sih kita menyikapi tawaran-tawaran yang berbau klenik yang semakin hari semakin membludak? Gimana juga Islam memandang dunia perdukunan? Nah Sobat, kalo pengen tahu jawabannya, jangan dilipet-lipet buat bungkus lepet. Maksud loe? Iya, baca buletin ini ampe kelar, sekalian tancepin pemahaman Islam ke otak kita. Siap...!<br /><br />History of Ramalan<br /><br />Ramalan ada banyak macamnya. Meski tujuannya cuma satu, yaitu ilmu kirologi alias kira-kira. Salah satu contohnya yaitu ramalan melalui horoskop. Ramalan ini membuat orang yang diramal seakan-akan mampu melihat masa depan dirinya sendiri. Dengan berdasar prediksi waktu kelahiran. Kata horoskop sendiri diserap dari bahasa Yunani, "horoskopos" yang berarti melihat jam. Penjelasannya kayak gini. Konon dulunya, melalui jam waktu kelahiran seseorang, orang-orang Yunani kuno mampu menentukan nasib dan masa depan orang tadi. Itu soal horoskop. Ada juga ramalan lain tapi juga identik. Seakan-akan mampu melihat masa depan seseorang. Patokan ini didapat dari zodiac yang dia miliki, yang sesuai dengan tanggal lahir mereka. Dari tanggal tadi, bisa ditentukan lambang zodiac antara orang yang satu dengan orang yang lain. Seperti libra, leo, sagitarius dan lain-lain. Katanya, melalui lambang tadi, terungkap pula sifat, kepribadian, plus jalan hidupnya (ramalanhoroskop/wikipedia.com). Ramalan ini dikenal dengan nama astrologi atau ilmu perbintangan. Kata astrologi, juga diambil dari sejarah Yunani. Menurut astrologi, nasib seseorang bisa diramal berdasar posisi bintang di langit. Ngomong-ngomong, astrologi sudah dikenal sejak jaman Babilonia. Sekitar 4.000 tahun yang lampau. Sedangkan saat ini, ada tiga macam astrologi yang cukup dikenal; yaitu astrologi barat (zodiac), astrologi Tionghoa (shio) dan astrologi India (Iyotisha).<br /><br />Sobat, ramalan shio atau ilmu astrologi yang berasal dari Tionghoa, ga jauh beda dengan ramalan-ramalan yang lain. Sekedar pengetahuan aja, bahwa astrologi Tionghoa adalah astrologi yang tertua. Walau mereka menggunakan hewan sebagai lambang, tapi tetap ada kaitannya dengan ilmu perbintangan. Lima elemen utama dari ramalan ini adalah Venus = metal (emas), Jupiter = kayu, Mercury = air, Mars = api dan Saturn = tanah. Seni ramalan yang sesungguhnya dalam astrologi Tionghoa lebih dikenal dengan sebutan Zi Wei Dou Shu (Ramalan Bintang Ungu). Ingat ya, ini sekedar tahu aja.<br /><br />Sobat, dari penjelasan tadi terungkap sudah. Kalo ilmu ramal-meramal tadi ga hanya ada di western area. Yang mengejutkan, di jazirah arab ternyata ga jauh beda. Sebelum kegemilangan Islam bermula di sana, Jazirah arab-pun sudah mengenal dan menggunakan ilmu ramalan ini ribuan tahun yang lalu. Mereka menyebutnya dengan istilah nujum atau tenun (penenun) alias tukang sihir.<br /><br />Karena hampir di seluruh dunia udah kenal dengan apa yang namanya ramalan ribuan tahun silam, maka di negeri kita juga terkena imbasnya. Eit, kayak bursa efek aja. Bahkan, ilmu ramalan dengan kitab primbon serta buku-buku pedoman ramalan yang lain, sampe sekarang tetap dilestarikan. Malahan udah merambah dunia digital dan cyber. Sayang seribu sayang, dengan perkembangan zaman yang udah modern, dan Al Qur’an yang udah komplit, penduduk negeri kita masih buanyak aja yang percaya ama perkiraan yang muncul dari ramalan ini. Ck..ck..ck. Padahal kalo kita percaya ama konsep serba kira-kira dalam astrologi dan horoskop, jelas syirik lho. Alias menyekutukan Allah SWT. Dan yang sangat kita takutkan, dosa karena syirik, ga bakal bisa diampuni selamanya. Jelas ini sebuah problem yang sangat besar. Karena iman alias aqidah umat udah terancam.<br /><br />Trus kita kudu gimana? Katanya beriman pada Allah, percaya ama takdir, lha kenapa masih aja manteng ke ramalan? Ada yang bilang, “Kita ga percaya ama zodiac kok, kita cuma sekedar baca aja. Asyik lho” Selain itu ada lagi yang ngomong, “Lho ramalan kan ga salah, kita kan mengantisipasi segala kemungkinan yang buruk, supaya ga terjadi.” Oke, stop-stop. Saatnya kita menjelaskan hukumnya dengan sedetail yang kita bisa, supaya ga ada lagi keraguan akan hukumnya. Oke deh…lanjut bacanya ya…<br /><br />Ramal-meramal dalam Islam<br /><br />“Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka (mendapat petunjuk).” (QS. An Nahl : 16)<br /><br />Sesuatu yang masih mentah dan kotor ga bakalan mau kita makan. Bikin sakit. Demikian juga dengan informasi yang masih mentah dan kotor. Tanpa disaring dan dipikir matang dulu, jiwa kita juga bisa sakit. Kita bakal salah memahami sesuatu, malahan kita bisa memvonis yang benar itu salah dan yang salah itu betul. Yang lebih parah lagi, kalo pintu hati kita udah ketutup. Jangankan perkataan para ulama, Hadits bahkan Al-Qura’n-pun ga bakal mau kita terima dengan lapang dada.<br /><br />Coba hayo.., apa yang dapat kita serap dari ayat diatas tadi? Kalo kita ngambil mentah-mentah, pasti kita akan berargumen kalo ramalan bintang alias zodiac itu boleh-boleh saja. Malah kudu dilaksanain. Soalnya ayat tadi menyebutkan seperti itu. Hus...tunggu dulu fren...jangan asbun dong. Ayat tersebut memiliki maksud agar manusia mengetahui arah jalan bukan masa depan dengan mengetahui letak bintang-bintang yang bertaburan di langit. Masih ingat dong ama pelajaran Geografi. Seperti rasi bintang biduk untuk petunjuk arah utara dan rasi bintang pari sebagai pedoman arah selatan. Ayat tadi bukan untuk mempercayai ramalan melalui bintang maupun shio. Lagipula, banyak Hadits Rasulullah SAW yang mengharamkan dan melarang mempelajari ilmu nujum (perbintangan) dengan tujuan yang dilarang syariat. Salah satunya, “Barangsiapa mempelajari satu cabang dari cabang ilmu nujum (perbintangan) sungguh ia telah mempelajari satu cabang ilmu sihir … .” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas).<br /><br />Tuh kan, mempelajarinya aja ga boleh, apalagi kita yang minta diramal. Jelas-jelas lebih ga boleh dong. Banyak juga dalil yang menjelaskan pelarangan tersebut seperti firman Allah SWT, “(Dia adalah Rabb) Yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seseorang pun tentang yang ghaib itu kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya. Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (Malaikat) di muka bumi dan di belakangnya.” (QS. Al Jin : 26-27)<br /><br />Begitu juga di dalam sabda Rasulullah yang berbunyi, “Barangsiapa yang mendatangi dukun dan menanyakan tentang sesuatu lalu membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya 40 malam.” (HR. Muslim dari sebagian istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam). Masih kurang? Nih ada lagi.., “Barangsiapa yang mendatangi dukun (peramal) dan membenarkan apa yang dikatakannya, sungguh ia telah ingkar (kufur) dengan apa yang dibawa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.” (HR. Abu Dawud)<br /><br />Ga hanya itu. Karena semakin maraknya tayangan televisi maupun siaran radio yang menawarkan ramalan, MUI pun ngerasa kudu turun tangan. Ketua MUI Pusat KH. Ma’ruf Amin mengeluarkan fatwa haramnya siaran televisi yang mempublikasikan ramalan dan hal gaib. ”Acara ramalan dan setan yang banyak di tv termasuk haram karena menyesatkan bagi umat.” Ujar KH. Ma’ruf Amin (TEMPO Interaktif). Ga cukup hanya di pusat, Ketua MUI Pekanbaru Bapak Ilyas Huspi mengatakan, ”Dalam Al Quran sangat jelas sekali bahwa mempercayai ramalan hukumnya syrik. Jadi umat Islam jangan terpengaruh dengan berbagai upaya ramalan seseorang, termasuk ramalan Mama Lauren itu. Itu jelas ramalan yang menyesatkan sekaligus sebagai bentuk upaya pendangkalan akidah kita,” bahkan beliau membentuk Tim Sadarkan Warga Percaya Ramalan. (detiknews.com)<br /><br />Nah loh! jika kita sudah jelas kan gimana pandangan Islam tentang hal-hal yang berbau klenik. Pasti sekarang kita udah tahu jawabannya, karena sudah banyak dalil yang menjelaskan keharaman ramal-meramal tersebut. Hanya saja sampai sejauh mana, keimanan kita untuk ngebendung arus ramalisme.<br /><br />Ingat Fren..<br /><br />Sobat kita di ciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk ciptaan yang selalu tergantung padaNya. Maka wajib bagi kita untuk memposisikan diri kita dihadapan Allah SWT sebagai hamba bukan sebagai penentangnya. Ramalan, apapun bentuknya. Akan bernilai dosa dalam pandangan Islam. So, jauhi dan hindari. Dengan kata lain kita kudu menjalankan segala apa yang diperintahkan-Nya, dan meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan-Nya. Jangan lupa, kita juga harus terus berusaha mempelajari Islam dan menyebarluaskannya dengan dakwah. Mulai kapan? Sekarang dong...Sampai kapan? Hingga ajal menjemput kita. <a href="http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=baca&kategori=1&id=521">(bang)</a><br /></span><br /></span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-18118907030580018362009-01-03T08:25:00.001+07:002009-01-03T08:33:07.922+07:00Google… unik namanya, unik sejarahnyaGoogle… unik namanya, unik sejarahnya<br /><br />Siapa yang tak kenal dengan Google. Bagi semua peselancar dunia cyber pasti sudah sangat akrab dengan Om Google ini. Google sangat terkenal dengan mesin pencari di rimba belantara dunia maya. Yang perlu dilakukan hanyalah mengetik kata sandi yang diinginkan maka Om Google akan melacak dan mencari informasi apapun yang diinginkan.<br /><br />Google dengan dua "o" pun unik, sebab jika data hasil pencarian ditemukan, jumlah "o" akan muncul sebanyak Web yang didapat oleh mesin pencari.<br /><br />Kata Google berasal dari kata Googlo. Kata itu diciptakan oleh Milton Sirotta, Ponakan Edward Kasner seorang ahli Matematika dari AS. Sirotta membuat istilah Googlo untuk menyebutkan angka 1 (satu) yang diikuti 100 angka 0 (nol), Oleh karena itu penggunaan kata Google merupakan Refleksi dari kata Googlo.<br /><br />Tapi tahukan Anda, Google tak hanya unik dari asal katanya. Google pun memiliki latar belakang sejarah yang unik. Google lahir dari sebuah pertemuan dua pemuda yang terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1995 lalu. Larry Page, alumnus Universitas Michigan (24), yang sedang menikmati kunjungan akhir pekan, tanpa sengaja dipertemukan dengan Sergey Brin, salah seorang murid (23) yang mendapat tugas mengantar keliling Lary.<br /><br />Dalam pertemuan tanpa sengaja tadi, dua pendiri Google tersebut sering terlibat diskusi panjang. Keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda sehingga sering terlibat perdebatan. Namun, perbedaan pemikiran mereka justru menghasilkan sebuah pendekatan unik dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar pada dunia komputer. Yakni, masalah bagaimana memperoleh kembali data dari set data masif.<br /><br />Pada Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi BackRub. Kabar mengenai teknik baru mesin pencari langsung menyebar ke penjuru kampus.<br />Larry dan Sergey terus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya juga mulai mencari investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi Google.<br /><br />Gayung pun bersambut. Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems. Pertemuana mereka terjadi pada pagi buta di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto. Larry dan Sergey memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup lama.<br /><br />Melalui demo itu Andy setuju untuk memberikan bantuan dana berupa sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry.<br /><br />Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema. Larry dan Sergey tak mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan Google. Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1 juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di Menlo Park, California.<br /><br />Misi Google adalah, "untuk mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses secara universal dan berguna." Filosofi Google meliputi slogan seperti "Don`t be evil", dan "Kerja harusnya menatang dan tantangan itu harusnya menyenangkan", menggambarkan budaya perusahaan yang santai.<br /><br />Saat ini Google merupakan sebuah perusahaan berpredikat nomor satu dalam top 100 perusahaan yang paling diminati di Amerika, dengan jumlah pegawai sekitar 10 ribu orang.<br /><br />Sumber: <a href="http://www.e-dukasi.net/artikel/index.php?id=65">E-dukasi on line</a>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-5936172002156821172008-12-12T09:00:00.004+07:002008-12-12T09:14:21.515+07:00Lomba Blog Tingkat SMP, SMA, dan SMK Sederajat Spesial Kabupaten TULUNGAGUNG DAN TRENGALEK<span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 0, 153);"></span><span class="widget-item-control"><span class="item-control blog-admin"><a class="quickedit" href="http://www.blogger.com/rearrange?blogID=2658385519741579639&widgetType=Text&widgetId=Text2&action=editWidget" onclick="'return" target="configText2" title="Edit"> </a> </span> </span> <div class="post hentry uncustomized-post-template"> <div style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" class="widget-content">Ketentuan lomba blog</div><a href="http://pestapelajar.blogspot.com/2008/11/ketentuan-lomba-blog.html"></a><h3 class="post-title entry-title"> </h3> <div class="post-body entry-content"> Lomba blog di pendaftaran di mulai pada akhir November 2008 dan ditutup awal Januari 2009<br /><br />Peserta spesial pelajar SMP, SMA, dan SMK Sederajat wilayah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek.<br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);">Ketentuan lomba :</span><br />Satu blog harus dibuat kelompok, satu kelompok terdiri 5 pelajar setingkat.<br /><br /><br /><span style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;">Materi lomba Blog :</span><br /><br /><ul><li><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">1. Mata Pelajaran Sekolah</span><span style="color: rgb(255, 102, 102); font-weight: bold;"> </span>(bisa dibuat ebook)</li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">2. Tugas dari Guru </span>(Pelajar bisa belajar kelompok jarak jauh dan interaksi belajar dimasukin blog yaa, karena ini menjadi salah satu penilaian dewan juri semakin banyak commentnya nilai tambahnya meningkat)</li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;"><span style="color: rgb(153, 51, 153);">3. Karya Ilmiah</span> </span>(wah ini yang mantap, peneliti internasional melihat karya ilmiah rekan2 dan dibahas para pakar bisa dapat nobel, ya minimal beasiswa sekolah ke luar negeri, kalo begitu ada translate ke bahasa inggris (ini tidak wajib kok) lebih mantap lagi heeeheee)</li><li><span style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: bold;">4. Kegiatan sekolah</span><span style="font-weight: bold;"> </span>(Kita bisa mejeng nih!)</li></ul><span style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;">Aksesoris blog :</span><br /><br /><ul style="color: rgb(0, 0, 0);"><li><span style="color: rgb(0, 0, 0);">1. Ada gambar sekolah masing - masing.</span><br /></li><li>2. setiap blog peserta harus di link ke http://www.pestapelajar.blogspot.com</li><li>3. ada logo sponsor dan di link ke web sponsor</li><li>4. dan semuanya yang positif</li><li>5. Kalo ada gambar jorok peserta bisa di eleminasi (katanya gitu)</li></ul><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102); font-weight: bold;">Tempat pendaftaran :</span><br /><br /><ol><li>1. via e-mail blog.pelajar@gmail.com</li><li>2. via SMS ke no hp 085735056100 (mas yudi) </li><li>3 atau daftar plus konsultasi ke Dr. Indocom, Jl. I Gusti Ngurah Rai VIII/16 Tulungagung (Orari ke timur 100m) phone (0355)336808</li></ol><p>Konfirmasi pendaftaran bisa di lihat <a style="font-weight: bold;" href="http://www.pestapelajar.blogspot.com/">http://www.pestapelajar.blogspot.com</a></p></div></div><div class="widget Blog" id="Blog1"> <div class="blog-posts hfeed"> <!-- google_ad_section_start --> </div></div>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-32019894413028318452008-12-12T08:55:00.000+07:002008-12-12T08:58:00.310+07:00Selamatkan Anak-anak!<span class="awal">B</span>anyak orang gendeng di dunia ini. Salah satunya adalah kebiasaan mereka menceburkan anak-anak dalam dunia pornografi.<br /><br />Orang tua modern bisa jadi semakin tambah waswas dengan merebaknya pornografi ke dalam jaringan internet. Siapa yang tahu ketika anak-anak sedang bermain internet tahu-tahu ia salah pencet, misalkan, atau nyelonong iklan mesum ke layar monitor. Menurut dr.. Andik Wijaya, DMSH 1 dari 3 remaja Indonesia yang suka surfing di dunia maya, pernah mengakses situs-situs porno. Ia juga menuliskan bahwa 66 persen remaja yang melakukan? (maaf) oral seks terinspirasi oleh tayangan itu di internet. Padahal, selain jelas mesum, banyak adegan vulgar di internet itu yang terbilang menjijikkan seperti homoseksual, lesbian, pedofilia, hubungan seks dan wanita hamil, bahkan hubungan sedarah (incest). Mengerikan!<br /><br />Bila di tanah air kekhawatiran akan anak-anak mengkonsumsi pornografi belum terlalu terasa, di Amerika sudah banyak orang tua yang mengajukan protes pada pemerintah setempat.? Menyadari bahayanya, dua orang senator Amerika, James Exon dari Nebraska dan Dan Coats dari Indiana segera merancang undang-undang untuk membasmi cybersex, yang disebut Communication Decency Act. ?Dua orang senator ini mengancam akan memasukkan sanksi dendan US$ 100 ribu bagi siapa saja yang membuat gambar porno itu bisa dijangkau anak-anak. Tapi usulan ini mendapat protes keras, terutama karena berlawanan dengan First Amandement, yang, antara lain, melarang Kongres membatasi kebebasan pers, berbicara dan hak mendapat informasi. Itulah ruwetnya demokrasi; selalu mengatasnamakan kebebasan padahal banyak urusan yang membahayakan moral publik, terutama remaja dan anak-anak.<br /><br />Selain mendapat tentangan secara hukum, banyak kalangan meragukan keefektifan pemerintah mengontrol dunia tanpa batas tersebut. Server lokal bisa saja dibungkam, tapi bagaimana dengan yang dari luar wilayah hukum AS? Ini yang menjadi persoalan. Di Asia, langkah positif ini sudah diikuti oleh Singapura. Pemerintah setempat sudah melakukan pembatasan. Provider, perusahaan penyedia jasa layanan internet dibatasi hanya dua buah saja. Mereka juga dikontrol ketat. Bagi mereka yang kepergok menyebarkan pornografi ada ancaman hukuman kurungan dan denda. Bagaimana di Indonesia? Para penggemar dan penggiat situs porno boleh menarik nafas lega, soalnya pemerintah nampaknya masih adem ayem.<br /><br />Ancaman pornografi pada anak-anak bukan saja kekhawatiran mereka bakal mengkonsumsi tayangan tersebut, tapi mereka juga bisa menjadi korbannya. Banyak situs porno di internet yang menayangkan pornografi yang dilakukan oleh anak-anak. Baik foto mesum ataupan adegan mesumnya itu sendiri. Pada bulan September 1998 dibawah koordinasi British National Crime Squad (BNCS), aparatur kepolisian di 12 negara menggerebek markas pembuatan dan penyebaran pornografi anak-anak. Selain menangkap 100 orang lebih, juga didapatkan 100.000 foto menjijikkan. Yang lebih mengerikan, di antara anggota mafia pornografi itu ada yang menggunakan anak kandung atau keponakan, untuk kegiatan bisnis jahanam tersebut. Diduga, kegiatan pornografi anak sangat erat kaitannya dengan banyaknya anak-anak yang hilang. Di Amerika saja setiap tahunnya sekitar 800.000 anak hilang. Dan jangan salah, situs yang menayangkan pornografi anak dan remaja juga ada yang made in Indonesia. Bahkan pihak kejaksaan AS saja sampai mengeluarkan surat penangkapan bagi dua orang warga RI yang menjadi webmaster situs porno anak-anak.<br /><br />Meski usaha keras kepolisian dilakukan, namun menggulung jaringan pornografi anak tidaklah mudah. Wakil Direktur BNCS, Bob Packham, mengakui hal tersebut. Jaringan yang bernama Wonderland itu muncul di AS dan menyebar ke 12 negara di Eropa dan Australia, mereka memiliki sistem yang canggih. Mereka menggunakan kode pengamanan yang dikembangkan dinas rahasia KGB, dalam jaringan komunikasinya. Dahsyat memang!<br /><br />Selama mental manusia tidak dibenahi dengan akidah yang shahih, maka penghargaan pada sesama manusia tidak akan pernah ada. Yang muncul malah eksploitasi dan saling memeras, termasuk pada anak-anak, kelompok manusia yang paling lemah. Maka, manusia harus jujur bahwa mereka membutuhkan Islam. Satu-satunya ideologi yang menentang eksploitasi terhadap sesama manusia, dan mencintai kelompok yang lemah, khususnya anak-anak. [januar, sumber Gatra 10/10/98, Kompas 12/04/02, Satulelaki.com.]Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-3398941768822989752008-12-12T08:43:00.001+07:002008-12-12T08:55:45.700+07:00Erotisme Di Dunia Maya<p dir="ltr"><em>Pornografi makin menggila. Batas antarnegara pun diterjang. Kini bisa hadir </em>online<em> 24 jam di rumah-rumah kita.</em> <em>Internet adalah jalan tembusnya</em>.</p> <p dir="ltr"> </p><p dir="ltr">Kecanggihan teknologi memang pisau bermata dua. Salah pemanfaatan bukan kebaikan yang datang, tapi marabahaya. Itu juga yang berlaku pada internet. Kemudahan informasi via internet ternyata mengundang hadirnya industri pornografi. Adalah ulah sejumlah kapitalis yang menanamkan investasi di bisnis pornografi dunia maya. Beragam informasi yang bikin gerah banyak orang itu ditawarkan. Mulai dari sekedar menampilkan gambar wanita telanjang hingga adegan-adegan yang menjijikkan dan di luar batas kemanusiaan juga dijajakan; seperti lesbian, homoseksual, pedofilia dan hubungan intim dengan hewan. Tapi apapun komentar banyak orang - termasuk kita umat Muslim –, erotisme yang ditawarkan via internet telah mendobrak batas-batas penghalang antara publik - termasuk remaja - dengan para produser pornografi. Kini, orang dewasa dan remaja tidak perlu sembunyi-sembunyi membeli majalah atau VCD porno karena semuanya dapat hadir di warung internet, dan bahkan rumah. Seperti kata Scott Hirsch, pemilik DOMELive salah satu situs porno terbesar di Amrik, “Internet telah memecahkan problem distribusi yang menghadang industri pornografi.”<span id="more-1929"></span></p> <p dir="ltr"><strong>Clinton-Lewinsky</strong></p> <p dir="ltr">Setelah Kongres Amerika menyetujui pembeberan skandal Bill Clinton dan Monica Lewinsky - hasil investigasi Kenneth Starr, 11 September 1997, sontak banyak orang mengalihkan perhatian mereka ke layar monitor. Meng -klik sejumlah situs internet dan membaca laporan setebal 442 halaman. Begitu banyaknya orang yang mengakses internet, membuat mengakses laporan itu tak segampang biasanya.</p> <p dir="ltr">Apa kelebihan informasi yang diturunkan internet? Bebas sensor. Bila jaringan televisi dan media cetak harus melalui sensor terlebih dahulu, situs-situs menyajikannya dengan komplit. Detil demi detil perselingkuhan Mr. Bill dan karyawan magang Gedung Putih itu dikupas tuntas. Mulai dari proses perkenalan, tubrukan yang direkayasa, surat-suratan dan telepon-teleponan yang penuh rayuan gombal, hingga sejumlah perzinaan yang dilakukan sang presiden dengan pegawainya tersebut.</p> <p dir="ltr">Nggak aneh kalau anak muda di Amrik tercatat yang paling banyak mengakses laporan tersebut, meski orang tua juga ada. Tapi kaum tua kemudian mencibir dan menyebut laporan tersebut tidak ada bedanya dengan roman <em>stensilan</em> murahan. “Menjijikkan,” komentar mereka.</p> <p dir="ltr">Tapi, perselingkuhan tingat tinggi ini menjadi cerita betapa internet telah menjadi sebuah sumber informasi yang amat vital, sekaligus tambang emas kekayaan yang menggiurkan. Coba simak, setelah laporan Kenneth Starr keluar, Bursa Dow Jones mencatat bahwa saham perusahaan internet melonjak tajam. Saham American Online, misalnya meningkat dari 9 1/8 menjadi 115 ?; Yahoo dari 14 15/16 sampai 117 7/8; dan Amazon.com melonjak dari 16 15/16 menjadi 105 1/8; saham Excite sebuah perusahaan <em>search engine</em> (mesin pencari) naik 30 %, dari 9 3/8 menjadi 37 ?.</p> <p dir="ltr">Itulah yang menyebabkan internet mulai dilirik para pengusaha seks. Mudah dijangkau konsumen (karena di AS komputer hampir ada di tiap rumah), harganya terjangkau karena memakai pulsa lokal, dapat disimpan, dan paling penting; privasi terjaga. Orang tidak perlu lagi ngumpet-ngumpet untuk membeli majalah atau VCD porno, cukup diam di kamar atau pergi ke warnet.</p> <p dir="ltr">Begitu dahsyatnya, sampai-sampai Gedung Putih pun mengakses <em>cybersex</em> ini. Baru-baru ini seorang konsultan keamanan komputer yang disewa untuk membenahi masalah itu di dalam Gedung Putih menemukan adanya akses internet dalam jumlah besar dari dalam lokasi terhormat itu terhadap situs-situs pornografi yang menyediakan jasa tayangan <em>streaming video</em> secara <em>real-time</em>!</p> <p dir="ltr">Sejumlah besar arsip video pornografis itu diketahui berhasil menembus masuk ke dalam Gedung Putih, padahal file-file itu harus melewati <em>firewall</em> yang tentu saja sudah terhitung sangat canggih untuk ukuran Amerika guna melindungi kemungkinan tersusupinya sistem komputer kepresidenan, termasuk oleh mereka yang bersembunyi di balik jasa situs-situs porno. Penggunanya? Sejumlah nama pejabat penting di sana, dan beberapa di antaranya adalah wanita. (<em>satulelaki.com</em>)</p> <p dir="ltr">Karena duit, bisnis <em>cybersex</em> kini merajalela. Majalah <em>Playboy</em>, misalnya, sejak tahun ‘96 lalu membuka situs di internet. “Jasa internet sangat membantu usaha kami,”kata Tony Lynn, Presiden Playboy Entertainment. Tony berkata demikian karena tiras majalah porno yang mencapai 5 juta eksemplar itu terus melorot karena mulai banyak pesaing.</p> <p dir="ltr">Spice Entertainment, perusahaan hiburan Amerika yang semula menawarkan jasa haram itu lewat jaringan televisi juga ikut merambah internet. “Kalau mau mengeruk duit dari jasa <em>on line</em>, itulah seks,” kata Roger Faherty, Direktur Spice Entertainmet.</p> <p dir="ltr">Salah perusahaan penyedia jasa erotisme Internet Video Group (IVG) menceritakan keuntungan yang mereka raup. Pemiliknya, Scott Hirsch, mampu membeli rumah mewah dan Mercedes Benz dalam sekejap. Untuk itu Hirsch mempekerjakan 3 lusin wanita cantik yang sehari-harinya ‘bertugas’ menampilkan kemesuman. Mereka kebanyakan para penari malam yang sudah jenuh bekerja di klab-klab malam. Para ‘artis’ itu bekerja di areal terbuka seluas 22.000 meter persegi di Pompano Beach, yang berfungsi sebagai <em>cyberbroadcast</em>, dilengkapi segala fasilitas termasuk gimnasium untuk menjaga kebugaran para ‘karyawan’. Gedungnya saja senilai US$ 1,6 juta. Tapi biaya besar itu tidak menjadi soal karena Hirsch paham betul seluk beluk bisnis ini. Perhitungan Hirsch benar, dalam tiga bulan perusahaannya sudah meraup keuntungan.</p> <p dir="ltr">Perusahaan yang dipimpin usahawan <em>contact lens</em>, pernah membuat gebrakan sinting yang menjadi skandal. Mereka promosi akan menayangkan adegan mesum sepasang pemuda bernama Mike dan Diane, yang akan melepas keperawanannya 4 Agustus ‘98 lalu. Para penggila erotisme kontan memburu tayangan tersebut. Ketika rencana itu diumumkan pada pertengahan Juli, dalam sekejap 50.000 orang tercatat bakal masuk situs tersebut. Masing-masing dikenai tarif US$ 5-US$ 8.</p> <p dir="ltr">Namun tayangan sinting bin ngawur itu keburu terbongkar. Mike ternyata bernama Ty Taylor, 23 tahun, seorang pengangguran dari Alabama. Sedangkan Diane bernama Michelle Parma, asal Texas. Michelle mengaku ia sudah tak gadis lagi. Diduga keduanya melakukanitu untuk publisitas dan duit. Tapi keduanya menyangkal tuduhan tersebut, “Ini untuk pendidikan seks yang sehat,” kata Michelle. Rupanya mereka disponsori Condomania, sebuah perusahaan retail kondom di California. Gila nggak tuh!</p> <p dir="ltr">Berapa keuntungan bisnis situs porno ini? Cukup susah untuk menghitungnya. Karena begitu banyaknya perusahaan seperti ini tersebar di pelosok bumi. Forrester Research, sebuah jasa konsultasi bidang telekomunikasi di Boston, mengungkapkan bahwa layanan hiburan orang dewasa (<em>adult entertainment</em>) mencapai US$ 50 juta pertahun. Sumber lain mengungkap tahun lalu, situs asusila ini ditaksir mengeruk keuntungan hingga US$ 200 juta, atau 35 % dari US$ 550 juta pendapatan bisnis internet.</p> <p dir="ltr">Apa yang kini berkecamuk di dunia cyberspace adalah gambaran betapa batas asusila dan susila itu sudah menjadi kabur, bahkan nyaris tidak ada. Itulah kapitalisme. Dengan asas manfaatnya sukses mengecoh manusia untuk menjadi gila harta sekalipun dengan mengorbankan moral dan harga diri. Apa mereka akan hancurnya generasi muda dan juga masyarakat? Pertanyaan seperti itu rasanya percuma dilontarkan pada mereka, tapi lebih tepat ditujukan pada umat Muslim. Agar mereka tidak lagi mengagungkan kapitalisme, demokrasi dan sekulerisme. Toh, sudah terbukti borok-boroknya. <a href="http://www.gaulislam.com/erotisme-di-dunia-maya-2"><strong>[januar]</strong></a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-53343709085079801352008-09-04T09:23:00.000+07:002008-09-04T09:25:21.559+07:00Menulis Resensi, Belajar Mengkritisi<a href="http://technorati.com/faves?sub=addfavbtn&add=http://gaulislam.com"></a> <p><img src="http://www.gaulislam.com/wp-content/uploads/2007/12/bukusaft10.thumbnail.jpg" alt="bukusaft10.jpg" style="float: left; margin-right: 0.5em;" align="left" />Kata orang, jadi tukang kritik itu menyebalkan. Belum lagi <em>kalo</em> cuma “omdo”. Tahu <em>kan</em> yang saya maksud? He..he.. iya, maksudnya omong <em>doang</em>. Hmm… <em>kalo</em> itu yang dimaksud, memang menyebalkan ya? Sebab, <em>kalo</em> bisanya cuma menyalahkan tapi <em>nggak</em> bisa berargumentasi, cocok diberi gelar “omdo”. Kenneth Taylor pernah <em>bilang</em> bahwa seorang kritikus itu, seperti seseorang yang tahu jalan tapi tidak pandai mengemudikan mobil. Nah lho. Padahal, <em>nggak</em> selalu <em>kan</em> ya? Justru menjadi kritikus itu adalah untuk memberi point plus-minus kepada sesuatu berdasarkan pengamatan dan penilaian yang bisa dipertanggung-jawabkan. Betul? <span id="more-759"></span></p> <p>Sobat muda muslim, <em>kalo</em> ingin belajar melihat buku dengan objektif, dan kita ingin menjelaskan kepada orang lain tentang isi buku tersebut, cocok banget kalo kita belajar meresensi buku. Resensi? Apaan tuh?</p> <p>Resensi itu asal katanya dari bahasa negerinya Ruud van Nistelrooy (dari kata <em>recensie</em>). Dalam bahasa Inggris, kamu bisa <em>dapetin</em> padanan katanya dengan istilah <em>review</em> (ini juga berasal dari bahasa Latin: revidere; <em>re</em> “kembali”, <em>videre</em> “melihat”). Dalam bahasa Indonesia, kita suka mengenal istilah <em>timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, </em>belakangan muncul istilah populer: <em>bedah buku</em>. Sebenarnya meresensi <em>nggak</em> terbatas pada buku (baik fiksi dan nonfiksi) aja lho. Pementasan seni seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset dan VCD juga bisa kita kupas abis isinya. <em>Nggak</em> hanya itu, resensi juga bisa dilakukan untuk pemeran seni macam seni lukis dan seni patung. <em>Oke deh</em>, itu cuma sekilas info soal asal mula kata resensi. Moga kamu makin <em>ngeh</em> dengan penjelasan ini.</p> <p>Nah, sebagai salah satu komoditi dari menulis, meresensi adalah pekerjaan yang menyenangkan. <em>Suer</em>. <em>Kagak</em> bohong. Jika kamu berhasil meresensi sebuah buku bermutu. Maka, selain kamu bisa membaca dan menilai buku itu secara luar-dalam, kamu juga jadi dapat wawasan baru. Dan tentunya berkah baru. Berkah? Benar. Jika hasil resensi kita tentang suatu buku bagus dan dimuat di media massa, maka penerbit yang baik hati akan memberimu bingkisan. Mulai dari buku-buku baru, juga ada yang rela <em>ngasih</em> uang saku. <em>Walah, uenak tenaan rek!</em></p> <p>Itu sebabnya, sebagai sebuah keterampilan, meresensi buku juga bisa kamu geluti. Mungkin ada yang belum bisa gimana caranya meresensi buku. Coba tunjuk jari bagi kamu yang belum bisa meresensi buku. Oke deh, biar â€کadil’, saya akan ngasih sedikit tip hasil gabungan antara teori dan praktik berdasarkan pengalaman saya. BTW, gini-gini juga saya sering <em>ngerensi</em> buku lho.. (pede abis bo!) J</p> <p>Omong-omong, apa sih tujuan utama kita meresensi?</p> <ol type="1"><li>Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (menyeluruh) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah produk (buku, kaset, film, sinetron dan sejenisnya yang udah saya sebutkan di atas).</li><li>Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah produk.</li><li>Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah produk pantas mendapat sambutan masyarakat atau malah <em>sambitan</em>? J</li><li>Menjawab pertanyaan yang (mungkin) muncul jika seseorang melihat produk yang baru diluncurkan (diterbitkan), seperti: (selain buku, sesuaikan dengan kategorinya) <ol type="a"><li>Siapa pengarangnya? (kalo film/sinetron/drama; siapa sutradara dan para pemainnya? Untuk seni luksi; siapa pelukisnya?).</li><li>Mengapa ia menulis buku tersebut?</li><li>Apa pernyataannya?</li><li>Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?</li><li>Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan pengarang-pengarang lain?</li></ol> </li><li>Untuk segolongan pembaca resensi yang: <ol type="a"><li>Membaca agar mendapatkan bimbingan dalam memilih-milih buku tersebut.</li><li>Setelah membaca resensi produk berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam resensi.</li><li>Tidak ada waktu untuk membaca buku kemudian mengandalkan resensi sebagai sumber informasi.</li></ol> </li></ol> <p>Nah, di sinilah kalo kita menulis sebuah resensi akan membantu teman-teman yang</p> <p>Barangkali nggak punya waktu untuk memperhatikan buku, film, sinetron, dan sejenisnya jadi terbantu untuk mendapatkan sumber informasinya dari sebuah resensi. Asyik nggak bisa bantu orang?</p> <p>Oya sebelum kamu â€کnekatz’ meresensi sebuah produk, katakanlah buku, paling nggak kamu udah memahami dasar-dasar meresensinya. Mau tahu? Silakan catet di bawah ini:</p> <ol type="1"><li>Sebagai pereseni, kamu kudu memahami betul tujuan si pengarang buku tersebut. Untuk mengetahuinya, baca deh kata pengantar dari si penulis, biasanya di situ ada uraian singkat tentang latar belakang penulisan bukunya. Terus, kamu bisa lihat, bener nggak dengan apa yang ditulisnya itu dengan isi buku. Caranya? Kamu kudu menbaca seluruh bagian dari buku tersebut.</li><li>Sebagai peresnsi, kamu menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi yang akan dibuat.</li><li>Kamu juga dituntut untuk paham betul dengan latar belakang pembaca yang menjadi sasaranmu: selera, pendidikan, status sosial, dsb. Itu sebabnya, resensi pada setiap media massa nggak selalu sama gaya bahasanya. Jadi, jangan sampe ngirim naskah resensi kepada media dewasa, tapi malah menggunakan gaya bahasa remaja. Jadi tulalit kan nantinya?</li><li>Sebagai peresensi, kamu tentunya kudu paham dengan visi dan misi setiap media massa. Tujuannya, supaya kita tahu harus dikirim ke mana jika naskahnya adalah begini dan begitu. Jadi jangan sampe tulalit lagi ya? Bener. Soalnya kasihan banget kan, ngirim ke media massa yang anti Islam, eh, malah ngirimin resensi tentang buku Islam, itu namanya siap dicuekkin. Atau salah sasaran seperti meresensi buku tentang beternak lele dumbo tapi dikirim ke media massa khusus politik. Dikacangin deh. Emang enak? J</li></ol> <p>Oke deh, kita ambil contoh buku untuk diresensi (untuk mersensi film, sinetron, seni lukis, kaset, VCD dan sejenisnya bisa menyesuaikan sendiri ya?). Yup, sekarang apa persiapan yang kudu disusun sebelum merensi <em>or</em> membedah buku? Langkah awal, jelas kamu kudu memilih dulu bukuyang kiranya pantas untuk diresensi. Kamu pilih buku yang kira-kira menarik untuk disampaikan informasi tentang isinya kepada khalayak. Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut:</p> <ol type="1"><li>Mengenali atau menjajaki buku yang akan kamu resensi. <ol type="a"><li>Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi (penggambaran) isi buku.</li><li>Siap penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), fromat (ukurannya), hingga harga.</li><li>Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis hingga mengapa ia sampe nulis buku itu. Jadi cerita singkat tentang pengarangnya.</li><li>Buku tersebut termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, politik, hukum, agama, pendidikan, filsafat, sosiologi, psikologi dan sejenisnya.</li></ol> </li><li>Membaca buku yang akan diresensi secara komfrehensif, cermat dan kunti (baca: tekun dan teliti). Pokoknya seditil-detilnya. Jangan sampe ada yang keliru. Malu dong kalo sampe keliru memberi komentar.</li><li>Menandai bagian buku yang akan dijadikan sebagai kutipan dalam resensimu. Biasanya point-point yang menarik dari buku tersebut.</li><li>Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan kamu resensi.</li><li>Menentukan sikap kamu sebagai perensi dengan menilai hal-hal berikut: <ol type="a"><li>Kerangka atau organisasi tulisan; bagaimana hubungan antar bagian, bagaimana sistematikanya, juga seperti apa dinamikanya.</li><li>Isi pernyataan: bagaimana bobot idenya, bagaimana analisnya, bagaimana penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya.</li><li>Bahasa: bagaimana penerapan EYD-nya, bagaimana kalimat dan penggunaan katanya (terutama untuk buku ilmiah). Gaya bahasanya enak dibaca apa nggak, susah dipahami atau mudah dipahami.</li><li>Aspek teknis: bagaimana tata letak, bagaimana desain sampulnya, kerapian dan sejenisnya dari buku itu.</li></ol> </li><li>Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria yang udah kita tentukan sebelumnya.</li></ol> <p>Nah, untuk film dan sinetron dalam penilaianmu bisa dibidik; skenarionya, alur ceritanya enak apa nggak (misalnya melompat-lompat apa mengalir enak), bagaimana dengan dialog-doalog di ceritanya tersebut, bagaimana akting dari para pemainnya, tata suara, tata gambar, dan latarnya bagus apa nggak. Wah, pokoknya kamu ulik deh segala detil yang ada di film tersebut.</p> <p>Biar hasil resensi kita menarik, buatlah judul yang oke punya. Tentang judul, sebetulnya bisa mengacu kepada tip sebelumnya. Yakni pastikan judulnya menarik. Jadi, saya nggak usah bahas secara detil lagi ya? Oke?</p> <p>Sobat muda muslim, saya masih sedikit lagi tip singkat untuk meresensi buku. Biasanya, setiap penulis suka kesulitan dalam memulai pembukaan tulisannya. Benar? Nah, untuk meresensi buku, bisa dengan kata-kata pembukaan sebagai berikut:</p> <p>1. Bercerita tentang pengarangnya. Kamu bisa nulis begini: <em>“Prof. Pulan bin Pulan sangat sangat akurat sekali menyajikan hasil penelitiannya. Ini sungguh sangat menggemparkan. Hasil kajiannya tentang atom ini mendapat sambutan dari berbagai kalangan…. dst …dst..”</em></p> <p><em>2. </em>Cerita tentang kekhasan sang pengarang. Kamu boleh juag menuliskan seperti ini: <em>“Ciri khas Sdr. Ahmad dalam membuat buku adalah dengan judul-judul yang menghentak, bahkan terkesan sangat provokatif sekali. Buku-buku sebelumnya juga sudah sukses terjual dan masuk best seller… bla..bla..” </em></p> <p><em>3. </em>Menulis tentang keunikan bukunya. Boleh-boleh saja kamu menulis, <em>“Sangat luar biasa, dengan ukuran buku saku yang ditulisnya ini, Mahmud berhasil menuangkan gagasannya yang besar dengan simple dan mudah dimengerti. Ia memanfaatkan keterbatasan ukuran buku saku itu dengan menuliskan seluruh pengalamannya dengan singkat dan padat, dan tetunya bermakna… dst..dst…”</em></p> <p><em>4. </em>Tentang tema buku. Untuk urusan ini, kamu boleh-boleh aja nulisnya begini, <em>“Tema cinta selalu menarik untuk dibicarakan dan dituliskan. Bahkan sejak lama film, novel, cerpen, dan juga lagu tentang cinta melenggang dengan manis berkisah tentang cinta. Mengasyikan…. dst..”</em></p> <p><em>5. </em>Kelemahan buku. He..he.. nggak ada salahnya kamu langsung menuding dengan menuliskan, <em>“Jelek sekali buku ini. Bukan hanya judulnya yang tak menarik, isinya pun membuat kita kurang bergairah membacanya. Meski ada data menarik di sana-sini, tapi itu sudah usang!.. dst…”</em></p> <p><em>6. </em>Kesan terhadap buku. Silakan menulis seperti ini, <em>“Jangan anggap enteng hasil investigasi wartawan muda enerjik ini. Reportasenya tajam dengan gaya bertutur yang sangat enak dibaca… dst..dst..”</em></p> <p><em>7. </em>Penerbit buku. Jangan ragu menuliskan seperti ini, <em>“Setelah menerbitkan buku kumpulan cerpennya yang menjadi best sellers ini, penerbit ABCD kembali meluncurkan novel terbarunya yang menghentak dari penulis mdua berbakatnya… bla…bla…”</em></p> <p><em>8. </em>Memulai dengan pertanyaan. Kamu boleh kok menulis, <em>“Kamu suka memasak? Nggak ada salahnya untuk belajar membuat menu menarik yang terangkum dalam buku saku tentang tip memasak ini.. dst…”</em></p> <p>Nah, setelah membuat pembukaan tulisan, kamu perlu membuat isi dan penutup resensi kan? Untuk â€کtubuh; resensi kamu bisa cerita tentang isi buku tersebut. Ambil kutipan seperlunya. Jangan terlalu banyak. Karena terlalu banyak, itu namanya memindahkan buku tersebut. Jadi, hati-hati. Dan ingat lho. Setiap media massa biasanya menyediakan ruangan yang sangat terbatas untuk sebuah kolom resensi. Cukup kamu cerita tentang kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Gaya bahasanya, ejaanya, cara penulis tersebut menuturkan maksudnya dan lain sebagainya. Kemudian untuk mengakhir tulisan resensi, bisa kamu simpulkan dengan memberi ketegasan. Untuk siapa buku tersebut â€کwajib’ dibaca, bagaimana sikapmu terhadap isi buku itu; mendukung atau menolak, sampe menyarankan untuk ini dan itu kepada pembaca.</p> <p>Intinya sih, supaya pembaca bisa menimbang-nimbang apakah akan membeli buku itu, atau malah memilih memasukkan uangnya ke tabungan. Itu terserah pembaca, tapi kamu kudu pembuat keputusan sesuai dengan pengamatan dan penilaian kamu. Subjektif memang. Tapi nggak masalah dan jangan takut selama yang kamu sampaikan benar adanya. Nggak ngarang dan memang kenyataannya seperti itu.</p> <p>Sobat muda muslim, kalo saya membuat resensi biasanya berkaitan dengan kepentingan umat. Kebetulan aja sih gabung di sebuah majalah remja Islam, jadinya selalu membela Islam dong. Saya pernah meresensi kaset, film, sinetron, juga buku. Semua itu dinilai dengan sudut pandang Islam (penjelasan ini lihat tip: Tentang Subjektif dan Objektif).</p> <p>Oke deh, siapkan energimu untuk menulis resensi. Kritis boleh, asal jangan “omdo”. Ayo kamu bisa menjadi perensi ulung. Menulis itu memang menyenangkan. Benar-benar menyenangkan. Sebagai bantuan, silakan baca tulisan resensi yang dibuat sama orang lain. Itu sangat membantu kamu untuk nyari inspirasi. Siap? Harus dong..! <a href="http://osolihin.wordpress.com/">[O. Solihin]</a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-85537294720721456062008-09-04T08:27:00.000+07:002008-09-04T08:29:17.335+07:00Mari Menulis Biografi<img src="http://www.gaulislam.com/wp-content/uploads/2007/11/technical_writing-11.thumbnail.jpg" title="technical_writing-11.jpg" alt="technical_writing-11.jpg" style="float: left; margin-right: 0.5em;" />Menulis biografi seperti kita mencveritakan tentang riwayat hidup. Bisa diri sendiri (otobiografi), bisa juga kita menuliskan untuk orang lain. Jadi penulis biografi nggak sulit kok. Ini hanya semacam komoditi dari menulis, seperti halnya puisi, cerpen, novel, atau juga artikel. Semua itu hanya jenis komoditi yang bisa kita jual kepada pembaca. Meski hampir sama dalam teknik dasar penulisannya, saya akan memberikan tip khusus yang berkaitan dengan menulis biografi (termasuk di dalamnya otobiografi). <span id="more-746"></span>Karena biografi memuat semacam kisah hidup seseorang, maka tentunya bahan yang digunakan semuanya berasal dari ucapan, pikiran, dan tindakan orang tersebut. Boleh dibilang biografi ini memawakili siapa sosok yang ditulis tersebut. Kita bisa mengenal lebih dekat tokoh yang ditulis biografinya. Apalagi orang tersebut adalah <em>orbek</em> macam Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan kawan-kawannya. Tokoh Islam lainnya juga bisa kita buat seperti kisah hidup Abu Bakkar as-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Usma bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Abdul Aziz dan seterusnya. Ada banyak. Mungkin puluhan ribu tokoh Islam yag bisa ditulis kembali biografinya. <p>Jaman sekarang juga boleh kalo mau bikin biografi. Nggak ada yang larang kok. Ramadhan KH, bapaknya Gilang Ramadhan yang <em>drumer</em> itu, adalah spesialis penulis biografi. Banyak orang beken di negeri ini yang mempercayakan otobiografinya ditulis oleh beliau. Sebab, tidak selamanya seseorang mampu menulis ulang sejarah hidupnya sendiri. Jadi, nggak ada pintu penghalang bagi para penulis biografi untuk meniti karir di jalur ini. Emang sih, paling enak adalah menulis sendiri tentang diri kita. Kalo belum terkenal, ya, siapa tahu jadi ngetop gara-gara otobiografinya banyak diminati pembaca. Siapa tahu kan?</p> <p>Nah, sekarang saya akan ngasih beberapa tip yang bisa kamu lakukan untuk menulis sebuah biografi dan otobiografi. Pertama, kenalilah siapa kamu atau seseorang yang akan kamu tulis biografinya. Di sini bisa dieksplorasi tentang kehidupan kamu atau orang yang akan ditulis biografinya. Bentuk fisik, bisa kamu ceritakan juga. Apakah pendek, sedang, atau jangkung. Bentuk hidung, telinga, kaki, tangan, kepala, alis, warna rambut, kumis, jenggot, wajah, mulut, bibir, gigi, dada, warna kulit. <em>Wis, pokoke</em> semua yang ada di tubuhmu or orang yang akan kamu buatkan biogarfinya. Ini penting, untuk memberikan gambaran (kalo bisa seutuhnya) kepada pembaca.</p> <p>Masalah emosional kamu atau orang yang akan kamu buatkan biografinya, menarik juga untuk diungkap. Kasih sayang, empati, rasa cinta, sentimentil, ceria, penuh pengertian, kepedulian, marah-sedih-gembira. Hubungan dengan teman-teman, keluarga, dan juga orang-orang terdekat lainnya. Ungkap sebanyak-banyaknya. Siapa tahu memang akan memperkaya tulisan biografi atau otobiografi.</p> <p>Mengenali diri juga bisa dipreteli dari profesional (pekerjaan) kamu atau orang yang akan kamu tulis biografinya. Kehidupan kerja juga sangat membantu untuk menumbuhkan pembaca dalam mengenali kamu atau orang yang kamu buatkan biogarfinya. Jenis pekerjaannya, bagaimana dengan semangat, disiplin, dan dedikasinya, juga bisa diungkap apakah kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya itu mencintai pekerjaannya, atau bahkan membanggakan pekerjaannya. Nah, ini kesempatan buat kamu untuk melukiskan, menghadirkannya kembali, dan melestarikannya untuk masa depan. Siapa tahu jadi inspirasi orang lain untuk mengikutinya, atau sekadar menghargai pekerjaan yang kamu geluti dan cintai, serta kamu banggakan. Pokoknya, mengasyikan deh.</p> <p>Oya, boleh juga tuh masalah filosofis kamu or orang yang kamu buatkan biografinya ditulis juga. Nah, karena biografi atau otobiografi itu ditulis saat yang bersangkutan udah punya umur, maka filosofis yang diangkatkan adalah yang pernah menjadi bagain dari hidupnya selama ini. Singkatnya, apa prinsip-prinsip dalam kehidupannya yang paling berharga dari kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya. Misalnya, tentang keyakinan, tentang cita-cita yang bisa menuntun menjalani kehidupan ini, juga tentang pelajaran apa yang bsia ditarik dari kehidupan yang pernah dialami. Hmm.. itu penting lho. Sebab, bisa dijadikan cermin bagi generasi setelahmu, dan juga keluarga dan teman dekat kamu. Memang nggak mudah, karena kita kudu jujur menuliskannya. Itu sebabnya, ini mirip buku harian, cuma udah dikembangkan aja. Jadi, silakan amalkan langkah pertama dalam membuat biografi atau otobiografi ini.</p> <p>Langkah kedua, tentang asal-usul kamu, atau orang yang kamu tulis biografinya. Apakah ia terlahir dari keluarga yang harmonis atau malah berantakan, keluarga biasa, keluarga bangsawan atau ningrat, termasuk mungkin kelurga sederhana, rakyat jelata. Kalo mau nakal dikit; kamu bisa nulis bahwa mungkin juga terlahir dari keluarga penjahat dan sejenisnya.</p> <p>Kemudian, apakah kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya itu lahir sebagai anak kandung, anak tiri, atau tidak keduanya; misalnya dapet nemu di tempat sampah. Itu semua harus bisa kamu jelaskan kepada pembaca. Sebab, boleh jadi pembaca akan mengambil semacam hikmah dari kisah hidup seperti itu. Menarik bukan? Ceritakan juga bagaimana ortu kamu atau ortu dari orang yang kamu buatkan biografinya. Sejarah keluarga itu perlu. Bahkan mungkin secara medis ada hubungannya nanti dengan penyakit turunan yang diderita. Siapa kakek kita, siapa nenek kita, bagaimana hubungannya dengan keluarga. Wah, pokoknya di sini kamu bisa eksplorasi sekuat-kuatnya dan sebanyak-banyaknya. Bila perlu sampe detil deh.</p> <p>Langkah ketiga, di mana kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya dilahirkan. Ini akan memperkaya sumber data untuk menulis biografi. Tahun berapa, terus bagaimana kondisi tempat atau ada peristiwa apa saat kamu dilahirkan. Kayak Rasullullah kan dilahirkan tahun gajah, dan waktu itu ada serang pasukan Abrahah ke Ka’bah. Ya, model-model begitulah. Kayak di lagu Bang Iwan Fals, Galang Rambu Anarki, “Lahir awal Januari, menjelang pemilu, dan ditandai dengan BBM melambung tinggi”. Wah, untuk itu, kamu bisa menanyakan kepada ortu atau orang-orang terdekat tentang kondisi atau peristiwa saat kamu dilahirkan. Bisa jadi kan suatu saat ada orang menulis biografinya bahwa ia lahir di hutan saat ibunya menghindari kejaran perampok atau sedang mengungsi karena perang. Wah, banyak deh yang bisa â€کdiutak-atik’. Pokoknya sedetil-detilnya; hari apa dilahirkan, tanggal berapa, pukul berapa, dibantu dukun beranak, bidan, atau dokter, atau malah nggak dibantu siapa pun. Oke deh, sebanyak mungkin bisa kamu gali dan ceritakan kembali pengalaman yang kamu miliki.</p> <p>Langkah keempat, ceritakan tentang kehidupan masa kecilmu atau orang yang kamu buatkan biografinya. Wuih, lucu banget tuh. Apakah nakal, pendiam, lincah, â€کmanusia dinamo’ alias hiperaktif, baik hati sama teman, lucu, dsb. Bisa juga dituliskan, apakah bahagia atau malah sengsara di masa kanak-kanak. Kapan bisa bicara, kapan bisa jalan, kapan sekolah di taman kanak-kanak, usia berapa masuk SD, bagaimana teman-teman waktu kecil, siapa saja dia, mainan apa yang paling disukai, nama kecilmu siapa, film kartun apa yang paling disukai, pelajaran apa yang menyenangkan, apakah bisa nyanyi, pinter nggak di sekolah, sekolahnya jauh nggak dari rumah, jalan kaki atau naik kendaraan; sepeda, sepeda motor, truk pasir, bis, atau malah dianter ayah pake mobil pribadi, dst. Kalo kamu lupa, bisa tanya sama ortu. Okeh?</p> <p>Langkah kelima, tentang sekolahmu. Nah, ini penting juga lho. Masa-masa sekolah memang mengasyikan dan menyenangkan. Kamu bisa nulis atau tuliskan pengalaman orang yang kamu buatkan biografinya tentang pengalamannya mulai SD sampe SMP. Pengalaman saat pertama kali pergi ke sekolah, bertemu kawan-kawan, pertama kali berhadapan dengan guru, pertama kali belajar membaca, kisah-kisah unik di sekolah, sering distrap atau justru murid teladan. Suka bolos nggak, pernah kabur dari sekolah nggak, pernah minggat dari rumah nggak, bagaimana sikap ortu kamu saat kamu nakal, dsb. Ceritakan semuanya.</p> <p>Terus eksplorasi juga sisi unik lainnya. Misalnya, anak-anak kan sering melihat realitas sesuai daya nalarnya. Kadang polos malah. Misalnya, kebingungan saat ibu guru menjelaskan; “Roma itu tidak dibangun dalam satu hari”. Tersu kita kepikiran dengan paman Romi. Berarti kalo dia dibangunkan nggak cukup sehari? Lucu dan polos, tapi itulah anak-anak. Kamu bisa mengeksplorasi banyak kisah waktu di masa itu. Seandanya saja kamu sejak dulu udah bikin buku harian, kayaknya bisa terekam dan amat berharga di masa depan. Bolehlah dari sekarang minta adik kita menuliskan seluruh pengalaman unik dan menariknya dalam sebuah buku harian. Siapa tahu nanti dia akan menuangkan seluruh kenangannya dalam biografi yang ditulisnya. Pelajaran yang amat berharga tentunya.</p> <p>Keenam, bagaimana kehidupan menuju dewasa. Kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya bisa mengungkapkan sedetil-detilnya kehidupannya menuju dewasa. Pengalaman apa saja yang menarik, apakah pernah merokok, kalo anak cewek bagaimana kejadian saat mulai dewasa, apakah suka memakai lipstik punya ibu, mematut-matut diri di depan cermin dengan pakaian dan perlengkapan wanita lainnya yang dimiliki ibu. Terus, buku apa yang menjadi favorit untuk dibaca; novel, cerpen, puisi, agama, komik, atau malah buku berat? Tulislah sedetilnya.</p> <p>Bolehlah ditulis juga tentang perubahan pola pikir setelah membaca buku-buku tertentu. Bagaimana nuansa keberagamaanmu, peristiwa apa yang menarik saat di sekolah atau di lingkungan sekitar, ada pengaruhnya nggak buat kehidupanmu, bagaimana dengan persahabatan, akademik, dsb. Siapa pula teman sejati kamu, siapa saja yang telah ikut mengantarkanmu menuju dewasa, siapa yang berpengaruh dalam perjalanan hidup dan karirmu. Semua bisa kamu ceritakan, kok. Kalem aja. Tul nggak?</p> <p>Ketujuh, tentang cinta. Ini juga berarti menulis tentang kehidupan rahasia cinta kamu. Kapan jatuh cinta, dengan siapa, apakah salah-tingkah, atau justru <em>agre</em>, bagaimana dengan prestasi belajarl, bagaimana sikap ortu. Kapan berani menyatakan cinta, kapan khitbah, ceritakan juga tentang pernikahan, kapan, di mana, siapa nama pasangan kamu. Gimana rasanya? Pokoknya, cerita semua tentang cinta.</p> <p>Kedelapan, ceritakan juga tentang anak-anak. He..he..he… kamu yang masih remaja mah, belum punya ya? Tapi nggak apa-apa, siapa tahu kamu ketiban rejeki diminta menulis biografi orang terkenal dan udah sepuh. Kamu bisa memakain tip ini. Tul nggak? (backsound: asyik ane dibelain, padahal mah lagi demen ngejomblo. Watau!)</p> <p>Tentang anak-anak bisa diceritakan gimana rasanya menunggu kelahiran anak pertama. Tentang lucu, lincah, dan energiknya anak-anak. Sering atau pernah nganter anak ke dokter, gimana reaksi mereka, apa sakitnya, bagaimana pertumbuhannya. Pokoknya, ceritaain semua hal yang berkaitan dengan anak-anak kamu atau orang yang kamu buatkan biografinya.</p> <p>Intinya, menulis biografi atau otobiografi, saya katakan sekali lagi, itu adalah keterampilan merangkai semua peristiwa kehidupan kita sedetil-detilnya dalam rangkaian kata dan kalimat yang menarik dan memancing pembaca untuk tetap melanjutkan bacaannya. Iya deh, menulis biografi seperti sedang menulis novel ukuran â€کraksasa’. Dan uniknya, itu adalah kisah sejati kita. Kisah nyata. Oke, pengen lebih lengkap tentang menulis biografi atau otobiografi, silakan pelototin langsung buku-buku tentang biografi atau otobiografi orbek yang udah beredar banyak di pasaran. Tujuannya, tentu sebagai perbandingan aja. Kita cermati, dan kita tulis dan kembangkan kisah kita hasil inspirasi dari buku tersebut dengan gaya bahasa kita sendiri. Yuk, kita coba tip ini. Siapa tahu nanti <em>ujug-ujug</em> ada yang meminta jasamu untuk menuliskan biografinya. Misalnya kepala sekolahmu. Asyik dan menyenangkan lho… <a href="http://osolihin.wordpress.com/" target="_blank">[O. Solihin]</a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-5496316176142370002008-09-04T08:25:00.001+07:002008-09-04T08:27:47.342+07:00Menulis Fiksi, Mengasah Kepekaan<a href="http://technorati.com/faves?sub=addfavbtn&add=http://gaulislam.com"></a> <p><img src="http://www.gaulislam.com/wp-content/uploads/2007/11/writing450.thumbnail.jpg" title="writing450.jpg" alt="writing450.jpg" style="float: left; margin-right: 0.5em;" />Bang Arswendo Atmowiloto pernah bikin buku yang laris di tahun 80-an, judulnya cukup menghentak: “Mengarang Itu Gampang”. Bukan saja judulnya yang menarik, tetapi isinya juga mewakili sebagai modal untuk menjadi pengarang jempolan. Menulis fiksi memang asyik. Kita bisa menembus pagar imajinasi kita. Bahkan di sinilah kepekaan itu diasah dengan polesan pilihan kata yang oke punya. Orang sering bilang, bahwa menulis fiksi erat kaitannya dengan dunia sastra yang terkenal sering mengobral kata-kata indah. <span id="more-743"></span>Nggak ada salahnya sih kita membuat tulisan berjenis ini. Dalam kondisi tertentu justru ini diperlukan untuk membangkitkan kesadaran seseorang dalam tahap awal. Cerpen dan novel remaja bersetting islami sekarang sedang laris di pasaran. Hal itu, selain menunjukkan minat baca yang lumayan tinggi, juga mulai tumbuh kesadaran remaja (sebagai pembaca utama) akan Islam. Sebab, kita nggak menafikan bahwa banyak juga kalangan remaja tertentu yang justru tersentuh dengan Islam lewat sebuah cerpen atau novel islami. Itu sebabnya, perkembangan larisnya novel dan cerpen islami menjadi sebuah fenomena yang perlu dipertahankan dan terus dikembangkan. Tentu, ini untuk menunjang langkah syiar Islam bagi kalangan tertentu.</p> <p>Sobat muda, menulis fiksi tidaklah sulit. Yakin saja, jika kamu punya minat besar untuk menjadi penulis fiksi, selalu ada jalan ke arah sana. Nah, sekarang saya mau ngasih sedikit tip buat kamu. Saya modifikasi dari berbagai sumber supaya kamu termotivasi untuk membuat tulisan berjenis ini. Apa saja sih persiapannya?</p> <p>Nggak banyak dan nggak berat. Sebab, menulis fiksi kadang seperti menulis perjalanan hidup pribadi kita. Bahkan sangat boleh jadi hasil kreasi antara sedikit fakta dan khayalan kita. Selama itu sesuai dengan ajaran Islam yang kita pegang, sah-sah saja, kok.</p> <p>Waktu SD dulu, kita pernah belajar mengarang kan? Nah, jadikan itu sebagai modal. Atau ada di antara kamu yang udah lupa pelajaran itu? Oke deh, kalo saya sendiri kebetulan masih ingat tentang tugas dari pak guru bahasa Indonesa untuk mengarang perjalanan saat liburan. Sayang banget, waktu itu saya nggak terlalu serius dalam mempelajarinya. Tapi bagi mereka yang kebetulan berminat di bidang itu, biasanya langsung nyetel. Contohnya La Rose. Kenal, atau minimal pernah dengar nama ini? Yup, penulis wanita yang mengaku sangat terkesan dengan novel <em>Ditelan Kenyataan</em> yang berhasil ditulisnya, ternyata sudah menyukai dunia tulis-menulis sejak umur 5 tahun. Banyak hal yang bisa ia tulis. Tentang kucing di rumah, burung yang selalu berkicau di pagi hari, gemericik air di belakang rumah, atau apa sajalah yang bisa diindera dan kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah tulisan. Asyik-asyik aja tuh.</p> <p>La Rose dikenal sebagai salah satu penulis wanita yang cukup bagus dengan karya-karya novelnya. Banyak di Indonesia ini penulis fiksi terkenal, selain beliau bisa disebut di antaranya, Remy Silado, Arswendo Atmowiloto, Abdul Muis, Marga T., V. Lestari, Mira W, Ashadi Siregar, juga Piet Senja. Penulis <em>anyar</em> (bahkan banyak juga di antaranya yang masih muda belia) banyak bermunculan dan langsung ngetop. Siapa sih nyang nggak kenal nama Helvy Tiana Rosa? Beliau disebut-sebut sebagai penarik gerbong cerpen dan novel islami. Asma Nadia, sang adik, juga penulis untuk fiksi remaja yang cukup sukses, bahkan mendapat berbagai penghargaan. Afifah Afra Amatullah alias Mulati Yeni, juga termasuk dalam jajaran penulis fiksi top di tanah air. Dan masih banyak lagi yang lainnya.</p> <p>Kamu masih inget dengan serial Lupus? Nah, Bang Hilman adalah maestro cerita fiksi dengan gaya ngepop. Unsur sastranya diminimalisir. Nyang penting nyambung ke pembaca. Bang Boim Lebon juga tercatat sebagai penulis fiksi yang ngepop, <em>Lupus Kecil </em>yang berhasil dibesutnya juga lumayan bikin seger yang baca. Unik dan menarik. Gola Gong termasuk penulis yang cukup produktif, serialnya di majalah Hai bertitel “Balada Si Roy” lumayan menarik untuk dibaca para remaja. Meski bersetting umum, belum islami. Kini, Gola Gong lumayan menghentak dengan tema-tema yang islami, di antaranya <em>Al Bahri</em> dan <em>Kepada-MU Aku Bersimpuh</em>. Wah, pokoknya kalo mau disebut masih banyak nama-nama lainnya. Sori juga buat mereka yang nggak saya tulis di sini. Pokoknya, salut deh buat teman-teman yang udah berhasil menuangkan gagasannya lewat sebuah cerita yang tidak saja enak dibaca, tapi juga sarat dengan pesan bernuansa Islam. Sekecil apa pun itu, tetep memberi nilai untuk syiar Islam.</p> <p>Belum lagi cerpenis dan novelis mancanegara. Kamu bisa dapetin tuh nama-nama beken kayak John Grisham, Shidney Sheldon, Agatha Cristhie, Ernest Hemingway, James Clavell’s, dan ratusan nama beken lainnya. Terlepas dari ideologi yang diembannya, mereka telah pandai merangkai kata-kata menjadi kalimat yang mengalir bagai air untuk mengisi plot cerita yang telah dibuatnya. Banyak cerita manusia lahir dari cerpen dan novel ini. Nggak sedikit bahkan novel yang diangkat dari kisah nyata kehidupan manusia.</p> <p>Sekarang ada sedikit tip untuk menulis fiksi. Bang Eka Budianta dalam bukunya “Menggebrak Dunia Mengarang”, ia menulis saran dari cerpenis Putu Arya Tirtawirya, bahwa resep untuk menulis cerpen yang baik adalah pintar bikin kejutan. Kalimat pertama yang kamu tulis kudu menghentak. Bang Eka juga menyarankan bahwa resep â€کmujarab’ berupa langkah-langkah praktis. Mula-mula belajarlah membuat surat pembaca. Cari kasus yang aneh dan menarik. Kemudian berlatih menulis kisah sejati. Kalau sudah lancar, tambahkan di sana-sini imajinasi kamu. Dan kalo kamu cukup pintar, sarikan semuanya singkat-singkat. Maka jadilah puisi. Jadi cerpen adalah bentuk longgar dari puisi.</p> <p>Bang Arswendo punya kita dalam menulis fiksi. Paling nggak itu bisa kamu dapatkan dalam bukunya, <em>Mengarang Itu Gampang</em>. Pertama, kamu kudu mengasah realitas imajinasi kamu. Maksudnya, ketika kamu menulis sebuah cerpen atau novel itu nggak lepas dari realitas kehidupan kamu sehari-hari, yang kamu lihat, kamu rasakan, kamu gumuli dan kamu ketahui. Semua itu bisa kamu tuangkan dalam sebuah cerita fiksi. Misalnya bagaimana tatapan mata orang yang sedang marah, bagaimana guratan wajah seseorang yang sedang dirundung malang, atau sebaliknya, ia sdang bahagia, perhatikan juga ekspresi seseorang ketika membela diri, boleh juga menyelami nasib abang becak, pedagang kecil yang selalu dikejar aparat tibum, dan lain sebagainya. Banyak kok. Dan itu bisa kamu rekam setiap hari. Intinya, realitas dalam karangan adalah hasil imajinasi kamu.</p> <p>Kedua, bisa memanfaatkan ilham. Kadang-kadang, pas kita lagi bengong, suka muncul tuh ide tentang sesuatu. Kamu bisa aja kepikiran tentang nikmatnya jadi orang kaya, pas kamu lagi bengong di dalam bajaj. Jadi, karena ilham itu seringnya datang tiba-tiba, maka kamu kudu belajar untuk menyambutnya. Mesi setiap hari kamu pergi ke sekolah, belum tentu kamu bisa menangkap ilham yang datang. Ketika ada penjual es tua yang selalu mendorong gerobak dagangannya, muncul ide untuk menceritakan tentang kondisi hidupnya. Kalo udah dapet begitu, cepet-cepat datangi beliau. Supaya senang, belilah es barang segelas. Lalu SKSD sedikit, ngobrol ngalor-ngidul tentang kehidupannya, tentang keluaraganya dan tentang cita-citanya. Kalo udah dapet, kamu segera menuliskan ulang dalam cerpenmu pas nyampe di rumah. Mudah bukan? Coba aja ya.</p> <p>Ketiga, bikin plot. Kamu tahu plot? Itu adalah jalan cerita atau alur cerita. Mutlak kamu buat dong, supaya ide kamu mengalir enak. Istilah sederhana dari plot adalah kerangka karangan. Itu pernah saya tulis di awal buku ini. Plot bisa lembut, bisa juga ledakan, atau malah gabungan dari lembut-ledakan. Plot keras (ledakan) adalah akhir cerita tanpa bisa diduga oleh pembaca. Tiba-tiba gitu lho. Tapi tetep logis. Hampir semua cerpen A. Chekov, pengarang Rusia itu, berakhir dengan plot ledakan. Boleh juga baca cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam <em>Lelaki dan Mesiu</em>. <em>Surat dengan Sampul Putih</em> karya Arswendo juga penuh dengan plot ledakan. Oya, boleh promosi dikit, Serial Ogi yang saya tulis di majalah Permata juga rata-rata berakhir dengan ledakan, terutama episode <em>Putri Biru</em>, <em>Chatting, Yuk!</em>, <em>Ketika Ogi Ronda</em>, dan <em>Kembang Kertas di Taman Sekolah</em>. He..he.. sori, bukan maksud berbangga diri, tapi sekadar memberi contoh.</p> <p>Bagaimana dengan plot lembut? Ini memang soal selera ya. Sebab, banyak juga pembaca yang kurang begitu menyukai plot ledakan, jadilah ada istilah lawannya, plot lembut, bahkan mungkin bisikan. Jadi si pengarang menuntun pembaca dengan alur cerita yang terasa mengalir dan kemungkinan sudah tahu jawabannya. Tapi biasanya sebagai penegasan aja dari ceritanya. Kalo gabungan antara keduanya, berarti cerita itu plotnya dua. Dalam perkembangannya, ada juga plot terbuka dan plot tertutup. Terbuka artinya, akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah besar persoalan. Tertutup berarti akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Lebih dititikberatkan pada permasalahan dasar. Tapi kudu diingat <em>bro</em> (baca: brother), kamu kudu lihai juga mengakhiri plot. Cerita berkahir, plot berakhir. Atau berkahir beberapa saat setelah cerita berakhir. Kata Bang Arswendo, mengakhiri plot seperti menginjam rem. Sesaat sebelum berhenti atau mendadak secara bersamaan.</p> <p>Keempat, penggambaran tokoh. Yang pernah baca <em>Lupus</em> kayaknya apal banget dengan karakter anak itu. Mulai gaya rambutnya yang <em>retro</em> punya (gondrong), suka makan permen karet, dan juga kocak. Selain tokoh Lupus, ada adiknya, Lulu. Digambarkan sebagai anak yang cerewet dan manja tapi katanya baik hati. Bagaimana dengan Boim dan Gusur? Kayaknya Lupus-mania pada ngeh deh. Nah, pengambaran yang oke terhadap tokoh yang kita buat (kalo bisa sedetil-detilnya; bentuk fisik, perilaku, kesukaannya, ekspresinya di setiap kondisi, dana lain sebagainya) akan menghidupkan cerita itu sendiri. Kamu bisa membuatnya dengan memperhatikan kehidupan di sekitarmu, atau baca karya-karya ngetop lainnya. Sebab, pembaca akan dibawa untuk menyelami semua tokoh yang karakternya udah kita gambarkan dengan baik.</p> <p>Kelima, lokasi tempat. Lokasi di sini artinya ke arah situasi. Jadi, situasi tempat. Nah, kamu kudu juga memasukkan unsur tempat ini supaya pembaca bisa menjangkau fakta cerita yang kita buat. Baik lokasi desa atau lokasi kota metropolitian, kamu kudu bisa menggambarkannya dengan baik. Kalo bisa sedetil mungkin situasi dan suasana di kedua tempat itu. Boleh dibilang inilah yang oleh para penulis disebut juga sebagai latar cerita kita. Bisa memperkaya wawasan pembacanya. Apalagi tempat yang belum pernah dikunjungi oleh kebanyakan pembaca kita. Bisa menarik itu.</p> <p>Keenam, menggarap tema. Ini termasuk bagian penting lho. sebab, cerpen atau novel yang kita buat temanya kurang menarik, atau malah nggak ada tema sentral sama sekali (apalagi jika nggak bertema sedikitpun he..he..). Itu mah sama dengan menyuruh pembaca untuk segera melempar tulisan kita. Uppss.. kejam amat ya?</p> <p>Oke deh, sekarang mulailah menulis dengan panduan dari beberapa tip tadi. Nggak ada salahnya kamu juga terus mengeksplorasi segala yang kamu bisa ketahui. Bener-bener menyenangkan menulis itu. Pengalaman saya dalam menulis cerpen, biasanya tema yang saya angkat adalah dari peristiwa sehari-hari dalam kehidupan. Banyak hal yang menarik. Nggak perlu yang susah-susah. Msalnya aja bisa cerita tentang kejadian subuh di pesantren, santri yang pelupa, pak ustadz yang sedang gantuk saat ngajar para santri. Di sekolah juga banyak peristiwa yang bisa diangkat untuk cerita fiksi. Murid yang bandel, guru yang galak, kepsek yang baik hati dan sebagainya, lengkap dengan kreasi imajinasi yang kamu buat. Mudah kan? Cobalah…</p> <p>Oke deh kalo kamu memang ngebet ingin jadi penulis fiksi, seringlah mengasah imajinasi kamu. Bahkan semua pengarang seperti ingin berlomba mencipta bahasa baru untuk memberikan kesegaran kepada pembacanya, selain tentunya mengasah kepekaan kita dalam mengolah kata-kata. Siapa mau jadi pengarang? Sekarang kamu bisa langsung angkat tangan, “Saya Pak..!” <a href="http://osolihin.wordpress.com/" target="_blank">[O. Solihin]</a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-47256665554545676872008-09-04T08:21:00.000+07:002008-09-04T08:23:29.929+07:00Menulis Berita, Gimana Sih?<a href="http://technorati.com/faves?sub=addfavbtn&add=http://gaulislam.com"></a> <p><img src="http://www.gaulislam.com/wp-content/uploads/2007/12/newspaper.thumbnail.png" alt="newspaper.png" style="float: left; margin-right: 0.5em;" align="left" />Kamu mau jadi wartawan? Hmm… siap-siaplah melaporkan suatu peristiwa dalam sebuah tulisan. Nah, berita yang baik dan efektif adalah irit dalam gerak. Nggak bertele-tele. Juga tangkas dalam kejutan. Udah gitu, simple dan elok lagi. Itu sebabnya, kalo kamu baca tulisan-tulisan bernuansa berita enak banget dibacanya. Kita langsung nyambung dengan apa yang diinginkan si penulis berita. Cepat alurnya. Beda banget dengan tulisan fiksi yang, memang kelihatannya, kudu memainkan kata-kata dengan bertabur kiasan dan pilihan kata yang membuat pembacanya larut dalam nuansa sastra. <span id="more-761"></span></p> <p>Oke deh, saya kasih tip sedikit tentang menulis berita. Ini saya buat sesuai dengan teori yang selama ini saya ketahui dan praktik yang memang telah saya lakukan. Sudah mantap pengen jadi wartawan? Bagus! Tapi jangan salah, kamu kudu punya â€کpegangan’ supaya tulisan beritamu oke punya. Paling nggak kamu kudu mengetahui beberapa hal, di antaranya:</p> <ol type="1"><li>Informasi. Yup, informasi, bukan bahasa. Informasi adalah batu-bata penyusun berita yang yang efektif. Tanpa informasi, walah jangan harap kamu bisa menulis berita itu dengan baik. Jangankan nggak punya informasi, informasinya nggak lengkap saja bakalan kewalahan bikin beritanya. Pokoknya, ada yang ganjal saja, karena tulisan jadi kurang menggigit. “Prosa adalah arsitektur, bukan dekorasi interior,” kata Ernest Hemingway. Untuk bisa menulis prosa yang efektif, pertama kali kamu kudu mengumpulkan kepingan informasi serta detil konkret yang spesifik dan akurat. Oke, kalo mau jadi wartawan, biasakan getol nyari berita. Jangan tanggung-tanggung, gali terus informasi sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Oke? (tip khusus tentang ini, kamu bisa tengok lagi pada bab tentang “Jadi Peneliti Kecil-kecilan”).</li><li>Siginifikansi. Maksudnya, berita kudu memiliki informasi penting; yakni memberi dampak pada pembaca. Misalnya aja, penulisnya mengingatkan pembaca kepada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka. Contohnya? Menulis tentang kesehatan seperti tentang kasus SARS yang kian menggila belakangan ini, juga tentang kemakmuran dan kesadaran mereka akan nilai-nilai. Misalnya nilai ajaran agama. Sebagai wartawan, kamu kudu memberikan infromasi yang ingin dan penting diketahui pembaca. Nah, supaya oke, kamu kudu meletakkan informasi itu dalam sebuah sudut pandang yang berdimensi; mengisahkan apa yang telah, sedang dan akan terjadi. Kalo kamu menulis berita tentang bahaya narkoba, maka bisa ditulis berita tentang korban narkoba di masa lalu, saat ini, dan bahaya yang mengancam jika masalah narkoba <em>nggak</em> selesai. Kira-kira begitu deh.</li><li>Fokus. Betul, kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, alias semrawut. Nggak fokus. Berita yang sukses dan oke biasnya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus. “Less is more,” kata Hemingway. Oke banget kan? Itu sebabnya, tulisan yang ringkas memberi kesan tangkas dan penuh vitalitas, tanpa kata yang tak perlu dalam kalimatnya dan tanpa kalimat yang tak perlu dalam paragrafnya.</li></ol> <p>Tulisan yang ringkas nggak ubahnya sebuah lukisan yang tegas (tanpa garis yang tak perlu) atau mesin yang efektif (tanpa suku cadang yang nggak berfungsi). Semua tulisan itu layak <em>en</em> sayang banget kalo dilewatkan dalam membacanya. Jadi, luruskan apa saja yang berliku-liku. Gergaji deh apa yang terasa bergerigi. Berperanglah melawan kekaburan, sebab pernyataan yang abstrak adalah racun maut bagi seorang penulis. Hati-hati yo… Jadi, tulisan yang baik hanya mengatakan satu hal. Mereka mengisahkan seorang serdadu atau seorang korban, bukan pertempuran. “Don’t were about Man, write about a man,” kata Elwyn Brooks White, seorang humoris Amrik. Untuk membantu kamu memahami ini, silakan silakan baca kembali tentang bab “Hemat Kata”, dan “Kerangka Karangan”. Oke?</p> <ol start="4" type="1"><li>Konteks. Walah, apa pula ini maksudnya? Tenang sobat, kamu lagi belajar tentang konseo menulis berita yang oke. Begini. Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya. Sobat muda muslim, tugas seorang penulis adalah membuat sesuatu informasi yang dikumpulkan dan dilaporkan menjadi jelas bagi pembaca. Ketidakmampuan menekankan kejelasan adalah kegagalan seorang penulis. Bagian-bagian yang rumit pecahlah dalam serpihan yang mudah dicerna. Gunakan contoh: seseorang untuk mewakili sebuah kelompok atau penduduk desa. Sebuah contoh seringkali menghadirkan suasana secara dramatis dan hidup. “Kematian 10000 ribu orang adalah statistik, tapi kematian satu orang adalah tragedi,” kata Josep Stalin.</li></ol> <p>Jadi gambarkan sebuah topik melalui ungkapan yang mudah dipahami pembaca.</p> <p>Misalnya kalo kamu akan menuliskan tentang strategi militer, bisa kamu gambarkan tentang pertandingan sepakbola. Rencana keuangan perusahaan dapat digambarkan melalui rencana anggaran OSIS, misalnya. Pokoknya sesederhana mungkin, yang tujuannya adalah untuk memudahkan pembaca memahami tulisan kita.</p> <ol start="5" type="1"><li>Wajah. Di dunia jurnalistik berkembang â€کpameo’, seorang fotografer tahu bahwa gambar yang tidak menyertakan unsur kehidupan (manusia dan binatang) hanya akan berakhir di keranjang sampah. Nah, begitu pula dengan tulisan. Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan, dinamika agama, dsb. Tulisan yang disajikan itu berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu. Inilah yang saya maksud tulisan jusrnalistik itu harus â€کberwajah’.</li></ol> <p>Tulisan akan efektif banget jika kamu mampu ngambil jarak dan membiarkan</p> <p>pembacanya bertemu, berkenalan serta mendengar sendiri gagasan/informasi/perasaan dari manusia-manusia di dalamnya, “Don’t say the old lady screamed-bring her on and let her scream,” kata Mark Twain, seorang jurnalis dan noveli pengarang <em>The Adventure of Tom Sawyer</em>.</p> <p>Sobat muda muslim, yakinlah bahwa manusia itu suka membaca tulisan tentang manusia lainnya. Bahkan kalo nggak ada unsur manusia, misalnya kita berbicara tentang mesin, kita kadang-kadang kudu membuat personifikasi, alias perumpamaan. Ya, kalo kamu nyimak iklan di televisi belakangan ini tentang minyak pelumas, iklannya merasa kudu pake David Beckham. Ujungnya, “Kalo pengen lari secepet Beckham, pakailah…. (nama sebuah minya pelumas)” Ya, itulah manusia. Kamu kudu ngeh, oke?</p> <ol start="6" type="1"><li>Lokasi/Tempat. Sobat muda, pembaca menyukai banget “sense of place”. Kamu bisa membuat tulisan jadi lebih hidup jika menyusupkan “sense of place”. Bener lho. Misalnya aja kamu tulisan seperti apa lokasi tempat terjadinya pembunuhan, bagaimana suasana di balik panggung pertunjukkan, bisa juga kamu gambarkan tentang suasana jalannya pertandingan sepakbola yang menegangkan saat kedua klub itu bermain hidup-mati untuk mengejar gelar juara atau menghindari jurang degdradasi. Seru deh.</li></ol> <p>Misalnya aja terjadi sebuah kecelakaan mobil yang masuk jurang. Kamu bisa</p> <p>menuliskannya dengan detil, seperti berapa kedalaman jurang, di sana ada air atau Cuma batu-batu besar eksplor terus biar terkesan dramatis. Kamera televisi itu bisa menampilkan pemandangan yang sesungguhnya, dalam warna dan detil. Nah, penulis tentu agak kesulitan untuk menggambrkan itu. Maka, ia harus bekerja keras untuk bisa melukiskan tempat itu di pikiran pembaca. Karena, adakalanya tempat kejadian itu nggak pernah diketahui sebelumnya oleh beberapa pembaca. Intinya, kita berupaya untuk menyentuh indera pembaca. Membuat mereka melihat cerita dalam detil visual yang kuat–dan juga dalam konteks yang tepat–membuat mereka mendengar, meraba, merasakan, membaui, dan mengalaminya. Kamu pasti bisa membuatnya. Coba yaa..</p> <ol start="7" type="1"><li>Suara. Sobat, kita nggak boleh lupam, bahkan dalam abad komunikasi massa seperti sekarang, kegiatan membaca tetap saja bersifat pribadi; yakni seorang penulis bertutur kepada seorang pembaca. Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya. Jadi, gunakan kalimat aktif. Bila perlu berbau percakapan.</li></ol> <p>Media massa cetak yang baik tak ubahnya seperti pendongeng yang memukau.</p> <p>Bukan pendongeng yang gagap. Nah, kata kerja adalah mesin pendorong sebauh cerita. Itu sebabnya, gunakan kata kerja aktif ketimbang yang pasif. Penulis berita â€کwajib’ merasa gagal saat menggunakan kata sifat, ketika tak bisa menemukan kata kerja yang benar atau kata benda yang benar. Ya, intinya, tulisan itu kudu enjoy untuk dibaca.</p> <p>Penulis yang baik juga mampu menghadirkan warna suara yang konsisten ke selruuh cerita, tapi menganekaragmkan volume dan ritme untuk memberi suara tekanan pada makna (dengan memberikan variasi pada panjang-pendek alinea, kalimat dan kata). Oke deh, gampangnya kamu bisa membaca berita di koran-koran or majalah-majalah. Rasakan sendiri bedanya. Oke?</p> <ol start="8" type="1"><li>Anekdot dan Kutipan. Kamu perlu paham bahwa anekdot, sebuah kutipan, sebuah dialog pendek, atau sebuah deskripsi dapat mengubah irama di mana pembaca bisa terikat sepanjang cerita dan membuat tulisan itu lebih hidup. Untuk menggambarkan istilah ini, ibarat pertandingan sepakbola. Kalo ada <em>playmaker</em> yang handal dalam tim itu, ia pandai mengatur irama permainan, kapan menyerang, kapan bertahan, kapang juga menekan dengan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki, atau bisa juga menyusun serangan dari sayap. Pokoknya, membuat permainan enak ditonton.</li></ol> <p>Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hingga lima alinea-</p> <p>“cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi, dialog, suasana. Semua itu dibuat dengan tujuan untuk mengajak pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Kata orang-orang sih, anekdot sering dianggap sebagai â€کpermata’ dalam cerita.</p> <p>Kutipan dalam tulisan berita memberikan otoritas. Siapa yang mengatakannya? Seberapa dekat keterlibatannya dengan suatu peristiwa dan masalah? Apakah kata-katanya patut didengar? Kutipan juga memberikan vitalitas karena membiarkan pembaca mendegar suara lain selain si penulis. Oya, kamu kudu hati-hati untuk tidak terlalu banyak mengutip atau terlalu sedikit mengutip. Ya, yang sedang-sedang saja. Iya dong, kalo kebanyakan mengutip, kapan kamu nulisnya? Atau terlalu sedikit, malah banak pendapat kamu nati di situ. Padahal, berita itu kan harus objektif. Katanya sih begitu. Meski fakta yang berkembang saat ini tentang berita jadi suka bias. Bahkan kesannya udah ditempeli dengan opini si penulis berita. Istilah kerennya, berita sekarang adalah “realitas tangan kedua”, alias udah disaring sesuai dengan keingian si penulis atau visi media tersebut.</p> <p>Oke deh, ini sekadar sekilas tip. Menulis berita juga adalah komoditi dari menulis itu sendiri. Itu sebabnya, kamu bisa menggabungkan seluruh tip yang pernah kamu pelajari dan menggabungkannya dengan tip khusus menulis berita itu. Oke deh, udah sekarang udah siap kan jadi wartawan. Ya, minimal jadi wartawan cilik. He…he..he.. tetap semangat sobat!<a href="http://osolihin.wordpress.com/">[O. Solihin]</a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-38126869587299175052008-09-04T08:14:00.002+07:002008-09-04T08:20:50.227+07:00Ngomongin Motivasi dan Mood<img src="http://www.gaulislam.com/wp-content/uploads/2007/12/calvin-bad-mood.thumbnail.gif" alt="calvin-bad-mood.gif" style="float: left; margin-right: 0.5em;" />Kamu masih memiliki motivasi untuk menjadi penulis? Syukurlah. Itu artinya kamu masih punya modal. Masih semangat juga kan? Oke, itu sudah cukup sebagai <em>trigger</em> (pemicu) untuk merintis jalan menjadi penulis. Kerja keras yang gigih akan memunculkan keseriusan. <p>Banyak penulis beken dan handal saat ini yang berangkat dari bawah. Mereka dengan semangat tinggi akhirnya berhasil meraih prestasi yang bagus dalam menulis. Seperti JK Rowling, Rosihan Anwar, Emha Ainun Nadjib dll.<span id="more-774"></span></p> <p>Saya punya pengalaman menarik soal ini. Memang sih, keseriusan saya kepada dunia tulis-menulis munculnya boleh dibilang telat banget. Gimana nggak, seumuran SMU baru muncul dan tumbuh berkembang. Telat memang, bila dibandingkan banyak penulis lainnya yang udah malang-melintang di dunia menulis sejak mereka di sekolah dasar. Waktu sekolah di SD, saya cuma seneng baca. Koran bekas bungkus makanan saja saya baca. Lumayan dapat wawasan sedikit. Kecintaan saya kepada dunia penulisan, itu pun dengan setitik cinta saja, baru tumbuh kelas 2 SMP. Lucunya, itu hanya sebatas puisi dan menulis surat saja. Gara-garanya saya sering dengerin lagu-lagunya Bang Ebiet G. Ade. Waktu itu, saya kepikiran enak kali ya bisa merangkai kata-kata indah dalam sebuah puisi.</p> <p>Celakanya, itu tetep nggak saya geluti dengan penuh keseriusan. Maklum, motivasinya kan belum tumbuh. Inilah jadinya kalo nggak diasah. Waktu saya sekolah di SMAKBo, kebiasaan menulis surat dan menulis puisi kebawa juga ke Bogor. Di sini pula saya terlatih untuk membuat surat kepada ortu. Tujuan mulianya adalah meminta uang untuk biaya sekolah. Tentu, sebagai anak yang baik (cieeee…), saya tidak tembak langsung kepada sasaran, tapi saya tanya ini dan itu. Bahkan mungkin kesannya basa-basi banget. Tapi lama-kelamaan kebiasaan menulis surat itu menjadi hobi tersendiri. Sampai saat itu saya tetap belum memiliki motivasi utuk menjadi penulis. Nggak ada sedikit pun. <em>Nol potol</em> kata <em>wong Suroboyo mah</em>. J</p> <p>Saya mulai sadar dengan keterampilan saya dalam merangkai kalimat adalah ketika mengerjakan tugas mata pelajaran PSPB di sekolah berupa karya tulis singkat. Kalo nggak salah waktu itu cukup 2 halaman kertas ukuran folio. Nah, mau nggak mau kan saya mengerjakan itu. Saya cuma modal semangat, apa saja yang ada dalam pikiran, saya tulis langsung di kertas itu. Rupanya mulai tumbuh kecintaan dan keseriusan saya dalam dunia penulisan. Puncaknya adalah motivasi seorang teman selepas acara pengajian. Menjelang tengah malam saya dan dia masih bangun. Terus tiba-tiba dia nyeletuk, “Kalo pengen bisa nulis, mulailah dengan menulis. Apa pun yang ada di benak kamu tuliskan saja. Kalo nanti hasilnya salah atau janggal, kan bisa diperbaiki.” Gebray! Serasa dapet cahaya terang bernderang. Sejak saat itu, saya kuatkan tekad bahwa saya harus bisa menjadi penulis.</p> <p>Apa yang bisa saya lakukan waktu itu? Terus mempertahankan api semangat yang menyala dalam diri saya, bahwa saya harus bisa menjadi nulis dengan baik. Saya jadi menyediakan waktu khusus untuk baca buku-buku apa saja. Kunjungan ke toko buku jadi rutin. Waktu itu saya belum punya mesin tik, apalagi komputer. Saya cuma punya motivasi dan semangat. Itu saja. Itu sebabnya, kertas kosong selalu jadi sarana saya untuk menumpahkan segala perasaan saya menjadi sebuah tulisan. Kebetulan waktu kelas tiga SMAKBo seluruh siswa mendapatkan pelajaran komputer. Beda dengan ketika kelas dua yang cuma belajar DOS, saat itu muali belajar program pengolah kata, WS5. masih inget sampe sekarang. Tapi sayang tempay kursusnya udah bangkrut. Padahal lumayan untuk mengenang. Gimana nggak, di saat ada komputer nganggur saya langsung minta ijin untuk memakainya. Saat itulah kesempatan saya untuk menyalin tulisan dari coretan di kertas ke dalam komputer. Ngetiknya hebat lagi, “11 jari”! he..he..he.. iya, yang aktif cuma dua jari telunjuk aja. (backsound: kasihan deh gue..)</p> <p>Sobat muda muslim, Sejak saat itu saya terus termotivasi dan merasa tertantang untuk bisa menulis dengan baik. Saya baca koran, majalah, dan tabloid. Saya pelajari bagaimana orang lain bisa menulis dengan bagus. Saya koleksi buku-buku menulis seadanya. Karena terus terang saya nggak belajar secara khusus dalam pendidikan formal tentang pelajaran menulis. Semua saya dapatkan dari pengalaman saja. Belajar sendiri. Dalam kegiatan sehari-hari saya sering mengoleksi beragam data, siapa tahu nanti terpakai. Artikel menarik di koran saya kliping. Kalo ada informasi amsi di televisi atau radio langsung saya catet. Kebetulan suka bawa-bawa catatan kecil dan pulpen. Diam-diam aja saya tulis. Saya kelompokan data tersebut berdasarkan jenisnya; politik, sosial, ekonomi, budaya, agama dsb.</p> <p>Terus saya lakukan sampe lulus sekolah sekalipun. Sampe akhirnya saya menemukan sebuah jalan untuk mengembagkan harapan saya dalam menulis. Saya gabung dengan majalah Permata akhir tahun 1995. Sampe sekarang, alhamdulillah saya bisa menulis. Sedikit lebih cepat, sedikit lebih sering, sedikit lebih mudah, dan masih banyak yang harus saya pelajari dan kembangkan lagi. Sobat, ini sekadar berbagi pengalaman. Tapi intinya, jika motivasimu sangat kuat dalam suatu bidang, katakanlah ingin bisa menulis, maka teruslah pelihara dengan makin banyak baca, bergaul dengan mereka yang bergelut di bidang itu, dan terus mengembangkan diri.</p> <p>Ngomong-ngomong soal mood, bagaimana cara menumbuhkan dan mempertahankannya? Emang sih, kadang kita suka <em>bete</em> <em>van</em> bosen. Ada saja masa-masa di mana kita jenuh banget. Males ngapa-ngapain. Apalagi disuruh nulis. Watau, ambruk deh. Saua punya tip, barangkali bisa dicoba sama kamu.</p> <p>Kalo saya lagi bete, pasti hilang deh <em>mood</em> utuk nulis. Gimana mengembalikannya? Kalo udah mentok banget biasanya saya rileks dulu. Ngasuh anak, atau sekadar refreshing di depan komputer (baca: main gim). Itu sering saya lakukan. Tapi main gimnya jangan kebanyakan. Bisa berabe juga lho. Nah, kalo udah selesai main kan biasanay rileks. Saat itulah saya sering dapet ide untuk segera menulis. Sobat, supaya nggak kehilangan mood, saya biasanya kalo dapat ide langsung dicatat atau dituliskan di komputer. Dan perlu diketahui bahwa ide bisa muncul di mana saja. Itu sebabnya kita kudu siap menyambutnya.</p> <p>Banyak baca, biasanya juga akan mempertahankan <em>mood</em> atau setidaknya ada saja bahan yang masuk ke otak, siapa tahu kan itu malah jadi bahan tulisan. Tul nggak? Maka, saya ngasih saran supaya <em>mood</em> tetap terjaga kamu kudu sering bergaul dengan teman-teman yang hobi menulis atau yang hobi baca. Itu akan membantu dalam mempertahankan mood. Saya sering merasakannya kok. Kat Pak Faudzil Adhim, jangan nunggu <em>mood</em> datang, tapi justru harus kita sendiri yang menciptakan <em>mood</em> tersebut. Bila demikian, <em>mood</em> emang jadi nggak pernah padam, karena memang kitalah yang mengaturnya.</p> <p>Oke deh, tancapkan kuat-kuat motivasi dalam dirimu untuk bisa menulis, dan pertahankan <em>mood</em> agar pembaca tetep menyala dalam dirimu. Sebab, bila motivasi untuk bisa menulis atau menjadi penulis kurang, atau malah nggak ada, sebaiknya urungkan saja cita-citamu ujtuk jadi penulis. Teori yang saya paparkan sebanyak itu, nggak akan ada gunanya jika motivasimu untuk menulis payah banget. Yup, semuanya memang berangkat dari motivasi. Kalo motivasi udah kuat, ritangan or halangan sebesar apa pun insya Allah bisa diatasi. Ayo kamu bisa menjadi penulis! <em>Go.. menulis Go!</em> Dan tentunya: Tetep semangat! <a href="http://osolihin.wordpress.com/" target="_blank">[O. Solihin]</a></p>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-20059270218834942202008-09-04T07:59:00.002+07:002008-09-04T08:11:24.746+07:00Gembira Sambut Ramadhan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJnymyBT5UUBfIVmZSOUcvrGkuSjEW6dzi9RfdKhXt1XCpv-0D93TVmusIL3XEma7nj6zWSV9wUwQe2OLTOA0edcR99rOzvQJSqs6z7LTDd7UdH8ModrrHg26y7dwNc9YY1rPtcfBOMR96/s1600-h/al-quran.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 170px; height: 113px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJnymyBT5UUBfIVmZSOUcvrGkuSjEW6dzi9RfdKhXt1XCpv-0D93TVmusIL3XEma7nj6zWSV9wUwQe2OLTOA0edcR99rOzvQJSqs6z7LTDd7UdH8ModrrHg26y7dwNc9YY1rPtcfBOMR96/s200/al-quran.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241967066098614034" border="0" /></a><span class="awal">R</span>amadhan yang dinanti-nanti akhirnya datang juga. Bulan yang dirindukan oleh orang-orang yang beriman ini hadir dan pantas banget kalo menyambutnya dengan penuh gembira. Bukan dengan nyundut petasan-apalagi ngelempar bom molotov ke tiap rumah-tapi kita sambut dengan doa-doa, berharap kita bisa full mengisinya dengan amalan shalih. Kita sambut dengan hati yang ikhlas dan penuh sanjungan kepada Allah Swt. yang Maha Memberi. Soalnya, kita udah dikasih nikmat bisa sampe ke bulan yang mulia dan penuh barokah ini.<br /><br />Bro en Sis, di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah seperti yang dijelaskan dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairah ra berkata: berkata Rasulullah saw.: “Ketika telah masuk bulan Ramadhan maka dibuka pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka jahannam, dan dibelenggu semua syaithan.” Dalam Riwayat Bukhari yang lain; “ketika telah tiba bulan Ramadhan maka di bukakan pinti-pintu surga.”<br /><br />Subhanallah, betapa mulianya bulan ini, Bro. Kalo boleh mengumpamakan, Allah Swt. di bulan Ramadhan ini ngasih semacam BIG SALE pahala. Banyak bonus-bonus amalan shalih yang kita lakukan bakalan dilipat-gandakan oleh Allah Swt. Luar biasa!<br /><br />Ah, jadi inget khutbah Rasulullah saw. di akhir bulan Sya’ban untuk menyambut Ramadhan. Di antara penggalan khutbahnya:“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan olehNya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca KitabNya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.” Catet tuh, Bro!<br /><br />Jangan sia-siakan puasamu<br /><br />Kayaknya kamu semua udah pada tahu dong kalo puasa Ramadhan itu wajib hukumnya. Kalo ada yang belum tahu, waduh kasihan banget tuh. Tapi insya Allah semuanya udah paham ya? Sebab Allah Swt. berfirman:<br /><br />“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS al-Baqarah [2]: 183)<br /><br />Nah, ngomongin soal puasa, sepertinya semua orang udah ngeh bahwa yang namanya puasa itu adalah aktivitas fisik kita. Kudu kuat nahan lapar dan haus dari mulai shubuh sampe waktu maghrib. Selama kurang lebih 12 jam organ tubuh tertentu kita di-off-kan dari aktivitas mengolah makanan. Kalo hari biasa mulut kita nggak henti-hentinya ngegares makanan, di bulan Ramadhan pere dulu di siang hari. Sekaligus memberi kesempatan kepada lambung kita untuk ?istirahat’.<br /><br />Insya Allah deh, kalo aktivitas nahan lapar dan nahan haus hampir bisa dilakukan setiap orang, termasuk anak kecil sekalipun. Bener, wong mahasiswa yang demo, ada juga lho yang nekat “mogok makan”. Itu artinya secara fisik bisa kuat. Anak kecil aja, banyak yang udah mulai ikutan puasa. Malah hari biasa aja mereka bisa tahan untuk tidak makan kalo udah asyik dengan teman mainnya. Apalagi kalo udah lengket dengan video gim, dijamin bisa lupa segalanya. Jangan heran kalo ortu kamu misuh-misuh kesel karena adikmu ogah makan. Karena pikiran adikmu (atau malah kamu juga? He..he..) tertuju kepada level demi level, lengkap dengan ketegangan yang ada dalam permainan di video gim itu. Jadi intinya, secara fisik banyak di antara kita yang sanggup menahan rasa lapar dan haus. Kuat deh. Apalagi cuma seharian.<br /><br />Tapi jangan salah lho, puasa juga sebetulnya bisa dijadikan sarana untuk menambah kuantitas amal kita, sekaligus memperbaiki kualitas amal kita. Jadi, kalo kamu kuat nahan lapar, belum tentu juga kuat nahan godaan hawa nafsu kamu untuk ngomongin orang, untuk ngejailin orang, dan untuk berbuat maksiat lainnya. Insya Allah kita percaya deh sama kamu kalo kamu bisa menahan mulut kamu untuk tidak makan dan minum selama puasa, tapi kita khawatir kalo mulut kamu juga bisa puasa dari ghibah dan berbohong.<br /><br />Emang sih, puasa kamu kagak batal kalo berbohong, tapi itu bisa mengurangi pahala puasa kamu. Sayang kan, udah capek-cepak, eh, cuma dapet lapar dan dahaga aja. Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)<br /><br />Jadi sayang banget kalo puasa fisik nggak dibarengi juga dengan ?puasa’ dari perbuatan yang maksiat. Sungguh rugi pula kalo berlalu begitu saja tanpa ada aktivitas amal shaleh yang kita lakukan. Sebab, saat Ramadhan Allah memberikan “bonus” yang besar dalam ibadah.<br /><br />Jadi, jangan sia-siakan deh puasamu. Sayang banget. Apalagi belum tentu tahun depan kita ketemu lagi Ramadhan. Yuk, kita manfaatkan kesempatan ini. Jangan sampe lepas begitu saja. Puasa fisik wajib, tapi menjaga agar puasa ini nggak sia-sia juga wajib. Mulai sekarang, kita isi Ramadhan dengan kegiatan yang bernilai pahala di sisi Allah. Setuju kan? Siap…siap, siap..siap. Gitu dong!<br /><br />Nahan lapar, nahan nafsu<br /><br />Nahan lapar insya Allah banyak yang kuat. Tapi, ternyata banyak yang gagal dalam menahan hawa nafsu. Bener lho. Udah banyak faktanya. Sekadar contoh, mulutnya emang puasa dari makan dan minum, tapi nggak puasa dari ngomongin kejelekan orang lain. Nah lho? Puasanya emang nggak batal, tapi pahalanya bisa berkurang karena ngomongin kejelekan orang alias ghibah atawa ngegosip. Arghhh..<br /><br />Rasulullah saw. bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga” (HR Ahmad)<br /><br />Sobat muda muslim, ada beberapa hal yang kayaknya perlu diperhatikan lagi dalam aktivitas puasa Ramadhan. Paling nggak, ini sebagai rambu-rambu supaya kita selamat dalam perjalanan mengarungi Ramadhan ini. Nah, dalam urusan menahan lapar dan nafsu ini bisa disiasati dengan beragam aktivitas yang bisa menjaga puasa kita. Di antaranya adalah:<br /><br />Pertama, jaga kondisi tubuh. Caranya? Olah raga adalah alternatif paling murah. Istirahat cukup. Tapi jangan? kebanyakan lho. Mentang-mentang kalo puasa tidur juga ibadah, seharian tidur melulu. Ih, malu dong, masa udah jenggotan en bau tanah masih kayak anak kecil aja. Menjaga kondisi tubuh tentu tujuannya agar kita bisa sukses menjalani puasa tanpa kudu ada yang bolong-bolong. Emang sih, kalo sakit bisa diganti di hari lain di luar Ramadhan, tapi alangkah nikmatnya bila kita full puasa selama sebulan penuh (kecuali anak putri, yang kayaknya mesti nggak penuh puasanya, alasannya tahu sendiri kan?)<br /><br />Kedua, banyakkin aktivitas amal sholeh. Well, bukannya kalo banyak aktivitas malah capek, Mas? Begini sobat, aktivitas di sini adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan amal baik kita; seperti getol tarawih berjamaah di masjid, tadarus al-Quran, bikin atau ikut acara sanlat, menghadiri kuliah shubuh, ceramah Ramadhan, seminar tentang kajian Islam. Wis, pokoke, banyak aktivitas yang kudu kita jalani. Dan pastikan, niatnya adalah dalam rangka mencari pahala. Jadi, pahala kita dari kegiatan lain bertambah dan puasa kita juga selamat karena banyak aktivitas yang bermanfaat.<br /><br />Ketiga, hindari perbuatan maksiat, baik yang terang-terangan maupun tersembunyi. Suer, ini dia yang rada susah. Terus terang aja, untuk urusan nahan lapar, insya Allah kita kuat. Tapi bila harus nahan godaan hawa nafsu, kayaknya bagi sebagian teman remaja ada yang kesulitan. Tapi bukan berarti tanpa bisa diselesaikan lho. Insya Allah asal berusaha bisa.<br /><br />Tapi, ya namanya juga manusia, tempatnya lupa dan salah. Adakalanya kita tanpa terasa atau bahkan sengaja berbuat maksiat. Biasanya nih, tanpa terasa-bisa juga karena ketidaktahuan kita-suka mencampur-adukan antara yang hak dan yang bathil. Pergi ke masjid sih emang getol, tapi pas yang lain khusyu sholat, eh doi malah asyik-masyuk ama gebetannya. Oya, bukan hanya malam hari lho remaja yang melakukan maksiat secara “terselubung”, acara jalan-jalan selesai shalat shubuh pun jadi alternatif aktivitas yang bisa nyerempet-nyerempet dosa. Kayaknya udah pada mafhum deh, kalo banyak remaja yang jjs campur-baur antara yang laki dan perempuan. Aduh, bisa-bisa menguap deh pahala puasa kita. Bener lho, mungkin sebagian di antara kamu nggak merasa kalo itu adalah peluang untuk berbuat dosa. Bayangin, kalo setiap hari sepanjang Ramadhan kita berbuat begitu, bisa-bisa puasa kita cuma dapat lapar dan dahaga saja. Naudzubillah min dzalik.<br /><br />Oya, jangan salah lho, saat puasa kita juga terlarang untuk ngomongin yang jorok, keji, atau tercela. Kenapa? Bisa ngurangi pahala puasa kita, sayang. Kalo ada teman kamu yang nekat ngajakin kamu untuk ngegosip, berkata kotor, jorok dan keji misalnya, kamu jangan tergoda. Malah harusnya kamu nasihatin aja. Terus bilang bahwa kamu sedang puasa. Dan seharusnya saat kamu ngomong begitu doi paham, bahwa bila sedang puasa nggak boleh (terlarang) untuk melakukan itu. Abu Hurairah mengatakan, bahwa Nabi saw. bersabda:<br /><br />Apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa (HR Bukhari Muslim)<br /><br />Keempat, hilangkan aktivitas yang miskin manfaat bagi puasa kita. Main gim seharian? Inget lho, meski aktivitas itu tergolong mubah alias boleh-boleh saja dilakukan, tapi kalo seharian gimana urusannya? Kawan, puasa bukan berarti menghambat aktivitas kita yang lain. Sehingga pengennya di rumah aja. Itu nggak bener, dan yang pasti bisa bikin Ramadhan nggak bermakna. Meski tujuan main gim atau main ludo, halma, monopoli, ular tangga, karambol, bakar petasan, dan jenis mainan lainnya adalah untuk menghilangkan kejenuhan, tapi bukan berarti seharian penuh dan setiap hari selama Ramadhan kita begitu. Wah, bisa-bisa Ramadhan nggak ada bedanya dengan bulan yang lain. Nggak nikmat dan nggak bermakna. Jangan sia-siakan “bulan bonus” dari Allah ini, kawan.<br /><br />Yuk, sambut gembira dan siapkan diri untuk mengisinya dengan amal shalih. Oke?<br /><br />Sumber: <a href="http://www.gaulislam.com/gembira-sambut-ramadhan#more-1359">gaulislam</a>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-73401819917055780342008-06-30T15:34:00.003+07:002008-06-30T15:58:27.040+07:00Rahasia Kebaikan<span class="awal" style="font-family:verdana;">S</span><span style="font-family:verdana;">uatu hari, seorang bocah miskin sedang berjualan dari rumah ke rumah demi mem biayai sekolahnya. Ia merasa lapar dan haus, tetapi ia hanya mempunyai sedikit uang. Ia memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat. Tetapi, ketika seorang gadis muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk penawar dahaganya.</span><br /><br /><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIkjqQ5M7DvR89b7X3Zui3o2jVjDS9gUSQIjK5X2K-d4k6VRxN0_XFgT6_9S1RKyMpjy1C5LfbaVOuxcl3XVp2S__TLVJQI9Ol5s1odjs-vQ182Qx-9AaU-VYK0t_SjwraqRPaAfSP9NQ9/s1600-h/memberidanmenerima.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIkjqQ5M7DvR89b7X3Zui3o2jVjDS9gUSQIjK5X2K-d4k6VRxN0_XFgT6_9S1RKyMpjy1C5LfbaVOuxcl3XVp2S__TLVJQI9Ol5s1odjs-vQ182Qx-9AaU-VYK0t_SjwraqRPaAfSP9NQ9/s320/memberidanmenerima.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5217595364112020018" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Gadis muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar, maka dibawakannyalah segelas besar susu untuknya. Bocah itu meminumnya perlahan lalu bertanya, "Berapa saya berhutang kepada Anda?"</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">"Kamu tidak berhutang apa pun," jawab si gadis, "Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran apa pun buat perbuatan baik yang kami lakukan."</span><br /><span style="font-family:verdana;">"Kalau begitu saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam," kata anak itu.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Saat Howard Kelly bocah kecil miskin itu - meninggalkan rumah tersebut, ia bukan hanya merasa badannya lebih segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat. Sebelumnya dia sudah merasa putus asa dan hampir menyerah.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Belasan tahun berlalu. Suatu hari gadis tadi, yang sudah menjadi wanita dewasa, mengalami sakit parah. Dokter yang menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirimnya ke Rumah Sakit di kota besar untuk mendapatkan pertolongan spesialis. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk berkonsultasi. Ketika ia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat dimana wanita itu dirawat. Ia langsung mengenalinya dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Setelah melewati perjuangan panjang, penyakit wanita itu akhirnya dapat diatasi. Dr. Kelly pun dipanggil oleh pihak administrasi untuk menandatangani biaya yang harus dibayar oleh wanita itu kepadanya. Ia melihat kuitansi tersebut, dan menuliskan sesuatu. Kuitansi itu lalu dikirimkan ke kamar perawatan si wanita.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Wanita tersebut merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu membayarnya. Akhirnya dengan menguatkan hati, ia melihat ke kuintansi tersebut. Sebuah tulisan pada kuitansi telah menarik perhatiannya. Ia membaca tulisan itu: "TELAH DI BAYAR PENUH DENGAN SATU GELAS SUSU. Tertanda, Dr. Howard Kelly."</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Sumber: Buku Mengasah Hati, Zaim Saidi</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-9257055792627076402008-06-30T14:55:00.004+07:002008-06-30T15:28:40.224+07:00Indahnya Bekerja Sama<span style="font-family: verdana;" class="awal">T</span><span style="font-family: verdana;">ahu nggak kamu, kalau kita bukanlah apa-apa tanpa sahabat, teman, atau sodara kita. Kita tentu nggak bakalan bisa ngerjain sgala sesuatunya sendirian. So pasti, kita butuh teman. Biar kerja kita jadi ringan en cepat kelar. Walau sehebat apapun kita tanpa orang lain kita nggak bisa apa-apa " We Are Nothing"</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Waktu jalan2 (wisata maya) kemaren kita dapetin satu dongeng. Ini beneran lo ya! Bukan main2. Jadi, kami harap usai dengerin cerita nih, kamu langsung paham en mengerti kalo kerjasama itu, suatu yang luar biasa sifatnya! Coba bayangin, mana bisa Si Bandung Bondowoso dapet bangun Candi Sewu tanpa bantuan dari para gaibnya. Ato yang paling deket nih, Pak SBY nggak bakalan bisa ngurusin negara ini sendiri tanpa kabinetnya. Walau segagah apapun perawakannya tetap aja ia bukan apa-apa tanpa orang lain, tul nggak. Oleh karena itu, jangan pernah kamu ngeremehin kerjasama ini.</span><br /><br /><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggCBHx8p-JmaFmlY4LUL8pIIVm8EDpWSaI16TZ1wfwWtzWgPscqA22Bpph6xKwIVZ1wD_ioQzu6LpzycUul1aShTUQxiMnD8KfV13Iup_tk3_RY-0m8Q83_kz34YTrPsXr_8SsmmdwM6qU/s1600-h/rabbit+and+turtle.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 247px; height: 165px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggCBHx8p-JmaFmlY4LUL8pIIVm8EDpWSaI16TZ1wfwWtzWgPscqA22Bpph6xKwIVZ1wD_ioQzu6LpzycUul1aShTUQxiMnD8KfV13Iup_tk3_RY-0m8Q83_kz34YTrPsXr_8SsmmdwM6qU/s320/rabbit+and+turtle.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5217583514299071826" border="0" /></a><span style="font-family: verdana;">Ok, tunjek point aja ya!. Dongeng ini berkisah tentang pertandingan lari antara kura2 en kelinci. Begini ceritanya: Suatu ketika, kelinci ngajak kura2 balapan lari. Pertandingan pun dimulai. Kelinci langsung memimpin jauh di depan kura2. Tiba-tiba kelinci itu noleh ke belakang, dilihatnya kura-kura masih tertinggal jauh. Karena udah merasa menang, kelinci berhenti berlari. Sang pemakan wortel ini malah duduk2 santai tidur2an di bawah pohon yang rindang. Nah, karena saking asyiknya, ia akhirnya tertidur di tempat itu.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Pelan namun pasti kura2 tetap berlari. Sampe kemudian ia mampu melewati sang kelinci yang sedang tertidur. Kura2 pun menang dan mampu mengalahkan sang kelinci. Setelah sampai di garis finish, kura2 bersiul memanggil kelinci. Kelinci terbangun dari tidurnya, dan mendapati dirinya telah kalah bertanding.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Merasa malu dikalahkan oleh kura2 yang larinya klunak-klunuk itu, kelinci menangis. Kura2 pun datang menghibur kelinci sambil berkata? Lain kali kamu kudu hati2 dan ingat slalu falsafah jawa 'alon-alon asal klakon,' he...he…</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Tak terima dengan kekalahannya sang kelinci kembali menantang si kura2. Tanpa pikir panjang kura2 pun setuju. Begitu aba-aba start dimulai, kelinci langsung berlari sekenceng-kencengnya. Kali ini, binatang bertelinga panjang itu mengerahkan semua tenaganya en konsentrasi penuh pada garis finis. Dia nggak lagi nolah-noleh ke belakang en duduk2 santai. Pertandingan kedua itupun dimenangkan oleh kelinci. Dengan sportif kura2 ngucapin selamat pada kelinci sambil berkomentar "falsafah alon-alon asal klakon bisa dikalahkan dengan kesungguhan, spirit en fokus pada tujuan akhir yang ingin dicapai?</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Wah kedudukan satu-satu ya? seru kura2. Untuk menentukan siapa pemenangnya pertandingan mesti digelar kembali. Kali ini kura2 meminta kepada kelinci agar kura2 yang menentukan rute pertandingan. Karena merasa larinya lebih kenceng dibandingkan kura2 iapun menyetujui tawaran kura2 itu.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Pertandingan dimulai. Sang kelinci langsung memimpin pertandingan. Namun di tengah perjalanan kelinci berhenti, ternyata rute yang kudu dilewati adalah sungai yang sangat lebar. Maka sampailah kura-kura di tepian sungai itu dan menyapa sang kelinci yang sedang gelisah? maaf ya saya nyeberang duluan, he..he..? Dipertandingan ke tiga ini kura2 yang jadi pemenangnya. Untuk kedua kalinya kelinci menangis.</span><br /><br /><a style="font-family: verdana;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij1Obva4ZXKLmHPuri5KssnlCwbErzCd0ElvLrx1ByKP8QhmLoFQdaD-tBtyT6Q3kqeQ9YCQreeRFyKDL_Te8OIRusFrUGBAduLRHUe47N8HJ7Jtlojm9n2mccHbhL2NUZMyI5npelXFja/s1600-h/rabbit_turtle.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 264px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij1Obva4ZXKLmHPuri5KssnlCwbErzCd0ElvLrx1ByKP8QhmLoFQdaD-tBtyT6Q3kqeQ9YCQreeRFyKDL_Te8OIRusFrUGBAduLRHUe47N8HJ7Jtlojm9n2mccHbhL2NUZMyI5npelXFja/s320/rabbit_turtle.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5217584875630800946" border="0" /></a><span style="font-family: verdana;">Kura2 mendatangi kelinci. Sambil terisak kelinci berkata kepada kura2? ternyata kalau kita ingin menang, kita mesti lihat pada kemampuan diri en keahlian, ya?</span><br /><span style="font-family: verdana;">Untuk menghibur kelinci kura2 menyodorkan tawaran. Bagaimana kalau kita berlomba lagi. Kali ini, nggak ada yang kalah, semuanya menang. Caranya, saat di darat kamu gendong aku. Nah, kalau di sungai aku yang gendong kamu, gimana? kata kura2. Kelinci setuju dengan tawaran ini.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ternyata di pertandingan ke empat ini, waktu tempuhnya jauh lebih cepat ketimbang sebelumnya. Akhirnya, kedua binatang itu sepakat kalau mereka saling bekerjasama sesuai dengan kemampuan en keahlian masing2 tentu akan menghasilkan prestasi yang jauh lebih baik. Terpenting lagi, nggak ada yang merasa dikalahkan, tul nggak!</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Bila kehidupan berbangsa kita dihiasai dengan kerjasama antar satu dengan yang lain, tentu akan banyak prestasi yang bisa kita dulang. Napsu untuk menang sendiri, menonjolkan gank atau kelompoknya udah nggak jamannya lagi, tinggalin aja. Buang sono jauh2!<br /><br /></span><span style="font-family: verdana;">Nah, sekarang baru nyadar kan. Kalau kelinci en kura2 aja bisa, ngapain juga kita nggak! Semua itu, hanya bisa kita raih bila kita bekerja sama. Wah, bisa dibayangin ya! Kalau semua elemen bangsa ini bisa bekerja sama secara baik, hasilnya tentu akan dahsyat, pren! Dan nggak carut-marut kayak sekarang ini, ya nggak! Hebat ya kura2 en kelinci ini. Lalu kita, kapan? He...he… </span><span style="font-style: italic; font-family: verdana;">(Ridho, dkk)<br /></span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-64050074755651511552008-06-10T12:24:00.008+07:002008-06-10T13:10:46.540+07:00Cover Buku Kenangan<span style="font-family:verdana;"><span class="awal">A</span>da pemandangan menarik saat kami masuk ruang kantor SMP kemarin. Komputer yang biasanya di pake oleh para guru, eih, dipake oleh Mas Danar, kakak kelas kami yang sebentar lagi akan segera mentas dari SMP. Kok, tumben ya! Ada apa? Sempat timbul tanda tanya. Namun, saat kami mendekat ternyata ia tengah mengerjakan sesuatu. "Serius amat sih!"<br /><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrwiwXtQEbzzGq92tbZZRDJSeojVITrMzVtyqFW4YYmMjjTuvSA467xQqvfs0Qj0JT6Y-soONhoJZWkMYJBZclVizBUORwYfLHRcJgsWL3kitMwVq7m50LpHWc1FN7sCxb-8bMv29lvKEy/s1600-h/AKAI+DANAR.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210127661871310930" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="202" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrwiwXtQEbzzGq92tbZZRDJSeojVITrMzVtyqFW4YYmMjjTuvSA467xQqvfs0Qj0JT6Y-soONhoJZWkMYJBZclVizBUORwYfLHRcJgsWL3kitMwVq7m50LpHWc1FN7sCxb-8bMv29lvKEy/s320/AKAI+DANAR.jpg" width="268" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Ia tampak begitu asyik berkreasi. Penasaran, kami menghampirinya lebih dekat lagi. Barulah setelah itu kami tahu. Ternyata ia tengah mendesain sesuatu di Coreldraw, program desain yang biasanya diajarkan dalam mata pelajaran kesenian. Saat kami tanya "Lagi bikin apa, Mas?"<br /></span><span style="font-family:verdana;">"Lagi bikin cover untuk buku kenangan, Dik!".<br />"Emang dikerjakan sendiri ya Mas, Kok nggak di cetakkan aja di percetakan seperti sekolah2 lain gitu, kan lebih praktis!" tanya kami.<br />"Oh, nggak! Buku kenangan ini kami garap sendiri, Ya, karena jumlahnya yang nggak seberapa. Daripada di cetak harganya mahal mending di garap sendiri. Mungkin buku kenangan itu akan kami print satu-persatu. Setelah itu kami bukukan, kemudian kami rapikan di pemotongan" Jawabnya,<br />"Oh, begitu ya!," sahut kami singkat.<br /></span><br /><span style="font-family:verdana;">Saat kami lihat desain covernya, kelihatannya kok bagus ya! Kami pikir sayang kalau harus dinikmati oleh kalangan sendiri, mending diposting aja, trus dimasukan ke Zona Kreasi. Lumayan nambah konten, kan? Lagian Zona Kreasi emang untuk itu, kok! Kalau nggak di manfaatin kan percum nggak bergun, ya nggak Bro! "Ya, udah masukin aja, masukin aja," desak temen2. Nekad aja, kami bertanya pada Mas Danar.<br /><br />"Mas, gimana kalo cover karya Mas Danar, Kami masukkan aja ke Alcomedia?,"<br />"Nggak masalah kalo mau kamu pasang di blog. Malah kebetulan sekali, itung-itung sebagai kenang2an, tapi sebelum kamu pasang di blog aku export ke jpeg dulu ya!" Kata Mas Danar. Setelah dapat file gambar dalam format jpeg dari Mas Danar. Kami kemudian mempostingnya.<br /><br /></span><span style="font-family:verdana;">Ok! Sekarang udah kami pasang hasil karya Mas Danar di blog ini. Kami kira ini bagus. Bagus sekali! Entah gimana menurut kamu? Kata Pak Wahyu, guru seni kami, penilaian itu sifatnya subyektif. Tergantung siapa yang menilainya. Namun, ada patokan2 tertentu yang bisa kita gunakan, misalkan saja enak nggak gambar itu di pandang. Gampangannya sih, karya itu dinilai dari unsur visualnya. Masalah konsep dan tata nilai seni yang lain itu biasanya kembali kepada si pembuat. Ya, bolehlah itu dikatakan relatif. Bagi kamu yang ingin menikmati karya Mas Danar, ato mau mengapresiasi karyanya tersebut. Silahkan pantengin aja kreasi cover di bawah ini:<br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7iYxOLy_4rSfPA6PYme3VcGnNvpUE1cVEm0o4PAbp4fVYDNPOdLle7qc8ZSn2wn4vX8ogfQW7h_a7mFUIfztvuLbqvRZMNhAMzKygK3jRNprnSspDbdgU_E4bhfRSioMYJY6DUUcPYDW/s1600-h/COVER+KREASI.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210128981483306738" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 394px; CURSOR: hand; HEIGHT: 270px; TEXT-ALIGN: center" height="248" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV7iYxOLy_4rSfPA6PYme3VcGnNvpUE1cVEm0o4PAbp4fVYDNPOdLle7qc8ZSn2wn4vX8ogfQW7h_a7mFUIfztvuLbqvRZMNhAMzKygK3jRNprnSspDbdgU_E4bhfRSioMYJY6DUUcPYDW/s320/COVER+KREASI.jpg" width="359" border="0" /></a><br /><span style="font-family:verdana;">Oh, ya! Bagi kamu yang berada di luar sono. Kalau kamu ingin menampilkan karyamu yang berupa gambar, baik poster (atau jenis2 reklame lainnya), kartun, karikatur ato olah karya seni kerajinan de el el. Kamu bisa kirimkan gambar karyamu itu dalam format gif, jpeg ato bmp, disertai keterangan singkat tentang karya tersebut ke alamat email kami: alcomedia@gmail.com. Biar nggak berat ngangkatnya (baca: loading) mohon kapasitas file maksimal 80 kb ato ukuran maksimal 800 pixel, width en heightnya. Trim's. (Cah Mading Alcom)</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-76973696332322618762008-06-10T11:00:00.003+07:002008-06-10T11:23:33.313+07:00Global Warming dan Penyakit "Egoindisme"<span style="font-family:arial;"><span class="awal">S</span>ekarang lagi rame-ramenya orang bicara global warming atau pemanasan global. Cuaca dan suhu bumi semakin panas, es di kutub utara terus mencair dan dikabarkan akan menenggelamkan bumi. Bumi ini akan terbakar dan meleleh seperti magma yang turun dari puncak gunung berapi, mengerikan ya! Iklim bumi berubah-ubah drastis membuyarkan prediksi dan prakiraan cuaca. Siklus hujan yang biasanya teratur menjadi kacau, tak seperti biasanya. Kayaknya sulit membedakan mana musim kemarau mana penghujan. Diharap kemarau eh malah hujan, sudah itu banjir lagi. Diharapkan hujan yang datang kemarau, kacau kan!<br /><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGWUKs64TzQm7zLSBj6o_09wafNNBDTZmcx4FKjK8BJ9tk6ZkJT8_MUtT3OwGV127pet-1pc4uB_By5uohwu9NBqbaGMQXN2luTau10dhC-LoWSVk2S0cjNci_W8Z1M92B23cQ19Ueh7GD/s1600-h/global-warming1.jpg"><span style="font-family:arial;"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210102831098587922" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 264px; CURSOR: hand; HEIGHT: 205px" height="232" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGWUKs64TzQm7zLSBj6o_09wafNNBDTZmcx4FKjK8BJ9tk6ZkJT8_MUtT3OwGV127pet-1pc4uB_By5uohwu9NBqbaGMQXN2luTau10dhC-LoWSVk2S0cjNci_W8Z1M92B23cQ19Ueh7GD/s320/global-warming1.jpg" width="288" border="0" /></span></a><span style="font-family:arial;"><br />Global warming menjadi ancaman yang tak bisa dianggap main-main, karena menyangkut kehidupan semua penduduk bumi. Penangulangan global warming menjadi tanggung jawab bersama penduduk bumi. Tapi, yang lebih bertanggungjawab harusnya adalah mereka yang menjadi penyuplai terbesar kerusakan di muka bumi ini. Siapa mereka itu? Mereka adalah para pemilik industri-industri besar di dunia. Jangan mereka hanya enak-enakan aja meraup semua kekayaan bumi ini, sedangkan kerusakan bumi yang diakibatkan oleh ulah tangan mereka, diabaikan aja. Ini jelas tidak adil, bukan! Sory, lagi marah nih! Merekalah yang seharusnya bertanggung jawab terhadap semua ini. Lalu mana tanggung jawab mereka? Hahhh, mana?<br /><br />Akibat global warming, sekolah kami juga ikut terkena getahnya. Sekolah kami jadi banyak debu, cuaca kelas panas, belajar jadi nggak konsen, lebih-lebih suasana seperti ini seringkali memantik emosi liar kami yang biasanya berujung pada pertengkaran, semuanya serba nggak nyaman. Ternyata semua ini terjadi tak cuma karena kelalaian kami namun juga akibat sedekah haram dari global warming ini. Kami tidak mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahan sendiri. Ngapain juga begitu, wong kambing putih aja masih buanyak kok! Namun, fakta bicara demikian, bukan begitu, pren! Ahh, kapan semua ini akan berakhir, ya? Entahlah?</span><span style="font-family:arial;"><span class="fullpost"><br /><br /><br /><strong>Inikah Penyebabnya?</strong><br /><br />Setelah kami coba pikir-pikir, akhirnya kami menemukan jawaban kenapa global warming ini terjadi? Kami pikir yang paling mendasar adalah karena manusia di muka bumi ini udah terjangkiti virus egoisme dan individualisme. Kok bisa! Apa hubungannya donk?<br /><br />Ok, begini. Egoisme en individualisme itu ibarat pinang dibelah dua. Kalo dibilang kakak beradik, ya boleh lah! Gitu aja kok repot! Nah, kalo keduanya dimerger maka akan lahir sebuah penyakit yang obatnya lebih susah dicari daripada obat penyembuh aids, sebut aja namanya "Egoindisme" (maapin ye! Nih istilah karangan kami aja, jadi nggak bakalan nongol di kamus, he..he…) Gimana wujudnya? Wujudnya seperti mau menang sendiri nggak mau kalah dengan orang lain. Nggak mau mikir gimana orang lain, mau orang lain sengsara, menderita, masa bodoh! Yang penting dirinya hepi, urusan jalan terus. Nah, coba tu! Kalo kamu2 pada kejangkitan nih penyakit, bisa kebayang nggak sih! Bisa kacau-cau semua urusan. Sekalian aja hidup di hutan sono, nggak usah kumpul dengan manusia yang lain.<br /><br />Nah, karena penyakit inilah global warming ini muncul. Coba bayangkan! Kalo aja manusia nggak punya penyakit Egoindisme ini, dunia ini udah sejak lama tentram en penuh dengan kedamaian. Nggak seperti sekarang. Kalo aja manusia nggak main tebang hutang sembarangan, kalo aja nggak mau buang sampah sembarangan, kalo aja semua jenis asap yang dikeluarkan oleh kendaraan berbahan bakar minyak, rokok yang diisep manusia atau pabrik-pabrik industri itu bisa disaring dengan benar, tidak membahayakan en mengandung zat2 atau unsur2 kimiawi yang merusak, kalo aja para pemilik perindustrian besar di bumi ini tak serakah dan mau peduli dengan kerusakan yang udah ditimbulkannya, kalo aja mereka sadar dengan semua ini, barangkali global warming nggak bakalan terjadi, tul nggak! Nah, kalo udah terlanjur begini, semuanya mau tak mau terkena dampaknya juga. Bahkan adik bayi yang baru lahir pun ikut menanggungnya, padahal ia nggak tahu apa2. kesian kan!<br /><br /><br /><strong>Mungkin Ini Sebuah Solusi</strong><br /><br />Ok! Mau nggak mau ini udah terjadi. Nggak usah disesali. Sekarang yang dibutuhkan adalah kerja keras kita. Mau nggak kita ngorbanin tenaga untuk berpartisipasi menanggulanginya. Lalu apa donk usaha kita? Untuk menjawab soal ini, ingatlah dengan tiga "M"nya Aa' Gym. Apaan tu? Yaitu mulailah dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulailah sekarang juga.<br /><br />Sekarang, cobalah kita melakukan penghijauan di sekitar kita, sekolah, rumah, jalan atau dimana aja. Buat lingkungan kita, desa atau kota menjadi hijau. Tak sekadar jalanin gerakan tanam seribu pohon, berjuta-juta pohon juga nggak apa-apa. Yang penting hasil akhirnya bumi kita hijau kembali. Lalu, yang nggak kalah penting lagi adalah rajin-rajinlah mandi. Sebab bau badan akibat malas mandi itu paling tidak ikut menyumbang kebocoran ozon dilapisan langit bumi sono, he…he…Hayo, sapa yang belum mandi?<br /><br />Lagi nih ya! Mulailah sekarang nih kita kudu hemat energi. AC, kulkas, seterika, PC dan lainnya yang memakan beban listrik besar nggak usah dipakai kalo nggak perlu. Ato back nature aja. AC nggak perlu pake listrik cukup bikin aja rumah kamu punya banyak jendela. Trus kalau kamu nyetrika pake aja setrika model lawas yang pake arang, ato kalau kamu pingin minumanmu tetap dingin, nggak usah pakai kulkas pakai aja kendi, kami jamin sama kok dinginnya. Nenek moyang kita dulu pake, nyatanya mereka tetap awet sehat sampai sekarang. Kalo biasanya kamu belajar di malam hari, ubahlah mulai sekarang belajar di siang hari. Kamu manfaatin aja tu sinar matahari, nggak usah pake listrik. Malam hari untuk istirahat. OK, kan!<br /><br />Nah, untuk kamu yang doyan main game, mulai sekarang carilah permainan yang lebih ramah dan natural yang kagak bakalan ngabisin listrik. Sebut aja misalnya main petak umpet, ato bikin mobil balap dari kulit jeruk Bali, nggak apa-apa kan! Dengan begitu daya kreasimu akan semakin berkembang, siapa tahu Tuhan menentukan lain, kelak kamu bakal bisa bikin mobil sendiri. Bahannya murah dan ramah lingkungan yang kualitasnya nggak kalah dengan Jaguar, BMW, Porche, Lamborgini dan mobil2 kece lainnya, hebat kan!<br /><br />Atau kalau nggak gitu olahraga, lari-lari, main sepak bola, sepak takraw, bola voly, bulu tangkis atau yang lainnya. Siapa tahu aja dengan berolah raga kayak gini, kamu berpeluang menjadi atlit yang diperhitungkan tidak aja di negeri ini tapi juga dunia, he..he…Tinggalkan ngegame yang banyak ngabisin listrik.<br /><br />Nah, untuk kamu yang biasanya ke sekolah pake kendaraan ber-BBM. Mulai sekarang, Pakailah kendaraan yang kagak boros dan irit (sst…jangan bilang sapa2, kayak Honda itu lho). Kalo nggak gitu, kamu lebih baik mancal sepeda aja. Itung2 selain fisik kamu tambah kuat, keringet kamu juga tambah asem, he...he…<br /><br />Waduh…sebenarnya masih banyak lagi nih! Tapi berhubung kita juga kudu hemat energi, maka kami cukupkan sampai di sini aja ya! Lain kali disambung lagi kalo energi kami udah kembali, he...he…Kalo ada sumur di ladang boleh kita menumpang mandi, kalo tak ada sumur diladang, ya…itu bukan urusan kita, biarin aje kagak usah dipikirin…ye! He…he<em><a href="http://alcomedia.blogspot.com/">…(Anjar, dkk)</a></em></span><em><a href="http://alcomedia.blogspot.com/"><br /></a></em><br /><br /><br /><br /><br /></span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-86952427233577209282008-06-09T12:09:00.003+07:002008-06-10T12:21:50.410+07:00Menulis Cerita itu Mudah<div><span style="font-family:verdana;"><span class="awal">S</span>ekian tahun berkiprah di dunia pendidikan membuat saya sadar bahwa tidak semua orang memiliki bakat menulis.Kalau hanya sekadar menulis pasti bisa, tetapi mencari inspirasi kemudian menuangkannya menjadi sebuah karangan ternyata membutuhkan kemampuan khusus.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGCvtMKlLSz-H146WBtmhmqlLnZws_VvK4fbDBEwaEWWzP36oqoC7A6WZh4PDbL-ZttGl4IyWm2PjZLlvCkZeCydEnF9PU0fh_tUZbQzu9y0qhql3bK7R_gZ0jW9Q2ciJHHWWdBatk-Xd6/s1600-h/monarch-butterfly-top.gif"></a>Tidak semua orang dikarunai bakat menulis (dalam hal ini karangan) yang cemerlang. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa semua orang bisa menulis, tetapi tetap saja bakat menjadi penunjang yang tak kalah pentingnya untuk melancarkan kemampuan. Sebaliknya bakat tanpa latihan, bagaikan pisau yang tumpul karena tidak pernah diasah. Jadi bakat dan latihan keduanya dapat menjadikan seseorang memiliki kemampuan yang baik.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFCxCtxRdA2ldE7cmvR1sXkzfGoZIras2jWuCIMna-9RigDSN1g6UtuvtCaSL_IFH90RJubXZYeCXzc0fBvsJFBx5jGa27fgi92XixNygcLyQbIIKk8dHa78TlB2Kmy2G6swxcYua6avS2/s1600-h/monarch-butterfly_800x600.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210118536753842770" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="184" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFCxCtxRdA2ldE7cmvR1sXkzfGoZIras2jWuCIMna-9RigDSN1g6UtuvtCaSL_IFH90RJubXZYeCXzc0fBvsJFBx5jGa27fgi92XixNygcLyQbIIKk8dHa78TlB2Kmy2G6swxcYua6avS2/s320/monarch-butterfly_800x600.jpg" width="242" border="0" /></a>Lalu bagaimana dengan orang yang tidak memiliki bakat menulis? Saya sering melihat anak didik yang sulit menemukan ide atau mengubahnya menjadi sebuah karya. Bagi saya menulis itu mudah! Bukan karena saya bergelut dalam dunia ini, maka saya berpendapat demikian. Memang benar menulis itu mudah! Seandainya sulit, tidak mungkin seorang dokter dapat menjadi novelis terkenal atau sarjana teknik mesin menjadi pengarang yang cukup dikenal. Padahal dunia mereka benar-benar menyimpang jauh dari dunia sastra. Ini berarti bahwa sebenarnya setiap orang dapat menulis, asalkan ia memiliki kesabaran dan keteguhan hati yang luar biasa.<br /><br />Kesabaran menemukan ide yang tepat untuk bahan tulisan dan keteguhan hati dalam menuangkan proses kreatif untuk menjadikannya sebuah tulisan yang utuh.<br />Menentukan ide tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Apa saja yang kita temui atau berada di sekitar, dapat dijadikan bahan tulisan. Untuk menjadikannya sebuah karangan (cerpen misalnya) kita dapat mengingat atau<br />membayangkan suatu peristiwa dan menggabungkannya dengan ide tersebut. Bahkan pengalaman seseorang pun bisa kita jadikan cerita walaupun ada penambahan pada beberapa bagian. Hal ini penting karena cerita bukanlah kejadian nyata, walaupun berasal dari sumber yang nyata. Sebuah cerita memerlukan gabungan peristiwa nyata dan imajinasi, serta menuntut keahlian pengarang dalam bermain kata.<br /><br />Joni Ariadinata seorang pengarang yang pernah menjalani kehidupan masyarakat kelas bawah menggambarkan kehidupan keluarga yang serba kekurangan dan tinggal di tempat kumuh pula. Cerpennya yang berjudul "Lampor" mampu menjelaskan dengan menarik kehidupan masyarakat kumuh tersebut. Pergaulan sehari-hari bersama orang-orang pinggiran membuat Joni tidak mendapat kesulitan saat menuliskan kata-kata yang biasa terdapat di kalangan tersebut. Hal ini berarti Joni memberikan sebagian pengalamannya dan sebagian lainnya berupa imajinasi. Pengalaman itu dituangkan ke dalam penulisan bahasa yang digunakan para tokoh cerita, sedangkan kejadian-kejadian yang dialami para tokoh adalah bentuk imajinasi yang disuguhkan Joni. Walaupun cerita yang ditulis adalah sebuah perkara yang lazim terjadi, tetapi semua itu tidak terlepas dari bayangan-bayangan yang muncul dalam benak saat pengarang memutuskan untuk mengubah ide menjadi cerita.<br /><br />Mulailah dari hal yang paling sederhana. Menulis buku harian dengan mencantumkan kejadian yang mengesankan adalah langkah yang tepat untuk mulai berlatih menulis. Atau tulis tentang apa saja. Tidak masalah jika pada awalnya belum membentuk paragraf atau cerita. Rajin menulis akan dapat mengasah kepekaan kita dalam merangkai kalimat-kalimat yang padu menjadi paragraf. Sekali lagi jangan biarkan imajinasi terpendam di dada,gali dan terus gali hingga kita dapat membuktikan bahwa menulis cerita itu memang mudah! <a href="http://hiserta.blogspot.com/">(Judita Sari)</a></span></div>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-58323412603645404692008-06-09T11:36:00.004+07:002008-06-09T11:45:53.728+07:00Jangan Pernah Hilang Harapan<span style="font-family: verdana;" class="awal">A</span><span style="font-family: verdana;">da kata bijak mengatakan "kita boleh kehilangan segalanya tapi jangan sampai kehilangan harapan. Disaat semua lilin kehidupan padam maka harapan adalah lilin pelita yang menerangi gelap gulitanya kehidupan kita. Cahaya harapan itulah yang akan menuntun kita untuk meraih kembali segala apa yang kita dambakan dan impikan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ungkapan bijak inilah yang beberapa waktu lalu (2-3/5) disampaikan oleh Ustadz <a href="http://tohaachmad.wordpress.com">Toha Syaifudin</a> dalam pembinaan guru baru LPI Al Azhaar yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet, Mojokerto. Sebanyak 50 lebih guru-guru Al Azhaar mengikuti pembinaan ini. Pembinaan ini dimaksudkan sebagai wahana pengenalan lebih mendalam akan visi dan misi LPI Al Azhaar terhadap guru- guru baru tersebut. Selain juga dimaksudkan untuk membangun sinergi yang baik antara guru dan karyawan lainnya dengan lembaga. Sehingga tekad dan harapan untuk membina generasi robbani akan benar-benar terwujud dan teraktualisasikan dalam kenyataan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Di pondok pesantren yang asri pimpinan KH. Mahfudz ini para peserta mendapat sambutan yang teramat hangat dan baik dari tuan rumah. Seperti air jernih yang selalu mengalir deras di kaki pondok, begitu pula kiranya perasaan yang ditampakkan oleh para peserta. Mereka sepertinya begitu menikmati suasana yang sangat bersahabat dan damai di pondok ini. Sangat nyaman, itulah kata pertama yang terucap dari mulut-mulut mereka saat memasuki kamar peristirahatan masing-masing. Begitu tenang dan nyaman, jauh dari hingar-bingar suara bising kota dan polusi udara. Pantas saja bila banyak villa-villa pribadi atau tempat-tempat peristirahatan di bangun di sana. Barangkali faktor kenyamanan dan kedamaian inilah yang menjadi alasannya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Tak sedikitpun waktu terlewati kecuali menikmati pemandangan alam begitu indah yang disuguhkan oleh Sang Maha Pencipta di tempat ini. Obrolan-obrolan yang mengalir diantara peserta pun tak begitu jauh dari memperbincangkan keistimewaan tempat ini. Badan yang terasa lelah tampak kembali segar dengan guyuran air bening-jernih yang menyusup ke pori-pori kulit. Kepenatan hilang digantikan dengan semangat dan antusiasme para peserta dalam menyimak materi demi materi yang disampaikan oleh para pembicara. Tak urung walau tampak sederhana namun acara yang digagas oleh panitia berjalan lancar tanpa hambatan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Acara pembinaan ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama lebih banyak diisi dengan pengenalan terhadap masalah-masalah kesekretariatan di LPI Al Azhaar. Ustadz <a href="http://langkah-nurdin.blogspot.com">Nurdin Wahyud</a>i sebagai wakil lembaga menjelaskan panjang lebar tentang alasan diadakannya kegiatan pembinaan ini. Ia juga menjelaskan berbagai hal mengenai kesekretariatan yang saat ini di amanahkan di pundaknya. Acara pada session pertama ini berakhir saat menjelang ashar. Para peserta segera berkemas menuju peristirahatan masing-masing untuk mandi, sholat dan menikmati menu hidangan yang disuguhkan di hari itu. Setelah menuntaskan semuanya, mereka kembali bersiap-siap untuk mengikuti acara selanjutnya. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Acara berjalan seperti biasa hingga pukul sepuluh malam. Pemateri yang tampil pada malam itu adalah Ustadz <a href="http://mimtulungagung.wordpress.com">Minhajun Niam</a>. Ustadz muda pimpinan Ma'had Ibnu Ma'ud Tulungagung ini menyampaikan beberapa penjelasan yang terdapat dalam kitab Tawajjuhat. Kitab mungil ini merupakan hasil penyusunan dari KH. Ihya 'Ulumudin, murid kinasih Al Allamah Syekh Alwi Al Maliky (alm.). Kitab ini menjelaskan tentang wirid-wirid dan do'a-do'a harian yang mu'tabaroh. Secara tegas dan lugas Ustadz Niam mampu menyampaikan beberapa penjelasan tentang isi dari kitab tersebut secara baik. Selepas itu, para peserta kembali istirahat menuju peraduan masing-masing. Saat asyik terlelap dengan mimpi indahnya, tiba-tiba para peserta dibangunkan kembali untuk melakukan qiyamul lail. Mereka serentak terbangun dan terlihat jam menunjukkan pukul tiga pagi. Hawa dingin terasa menusuk pori-pori kulit. Tidur merupakan kenikmatan Allah yang tak terbeli dengan apapun. Namun, dengan penuh kesadaran para peserta bangun dan melaksanakan ibadah malam tersebut hingga waktu menyentuh Subuh.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Hari kedua, lepas Subuh acara langsung dimulai dengan pemberian motivasi yang disampaikan oleh Ustadz Toha. Ustadz karismatik yang berkacamata itu menyampaikan betapa pentingnya kita menjaga silaturrahim dan komunikasi. Sebab hal itulah yang selama ini menjadi penyebab dari keretakan hubungan antar sesama pegawai di lembaga ini. Selain itu, bapak dari tiga anak ini juga menyampaikan betapa berharganya sebuah harapan. Barangkali kita boleh kehilangan segalanya, namun jangan sampai kita kehilangan harapan. Kehidupan ini adalah harapan, barangsiapa kehilangan harapan akan kehilangan kehidupan. Ungkapan tersebut benar adanya. Apalagi sebagai seorang mu'min tidak sepantasnya kita berputus asa dan hilang harapan. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Berikutnya, acara bergulir seperti butiran embun di atas daun. Seseorang yang ditunggu sejak awal, akhirnya datang. Para peserta memang sudah lama menunggu datangnya Pak Imam dan sempat bertanya-tanya dimana keberadaannya. Beredar kabar beliau sedang sibuk mempersiapkan kepergiannya bersama rombongan para kyai ke Yaman. Sebuah misi mulia tengah diembannya. Pucuk di cinta ulam pun tiba, pagi itu beliau datang. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ustadz <a href="http://pustakamawar.wordpress.com">H. Imam Mawardi</a>, Direktur LPI Al Azhaar ini menyampaikan berbagai hal tentang perjalanan Al Azhaar dari awal hingga kini. Perjalanan lembaga pendidikan ini dipenuhi dengan berbagai macam tantangan dan hambatan. Satu hal yang patut dicatat adalah bahwa untuk meraih kesuksesan itu paling tidak selain kerja keras kita juga harus membarengi usaha itu dengan doa, dan banyak-banyak bertaqarrub kepada Allah SWT. Karena mustahil mendapatkan kesuksesan jika sisi ini diabaikan. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari wejangan Sang Direktur ini.</span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;">Sambil menunggu keberangkatan untuk kegiatan outbond, Ustadz Toha kembali memberikan sedikit materi motivasi kepada para peserta. Beliau meminta para peserta berperan sebagai guru yang sedang berhadapan dengan problem yang dialami oleh anak didiknya. Bagaimana sang guru ini menyelesaikan problem itu? Untuk itu, beliau menunjuk dua orang peserta agar berperan sebagai seorang guru dan santri. Dua orang yang ketiban sampur untuk memerankan guru dan santri adalah Ustadz <a href="http://khalidwahyudin.wordpress.com">Wahyu</a></span><a href="http://khalidwahyudin.wordpress.com"><span style="font-family: verdana;"></span></a><span style="font-family: verdana;"><a href="http://khalidwahyudin.wordpress.com">din</a> dan Ustadz Hadirin yang selalu hadir di setiap kegiatan yang diadakan oleh lembaga. Pantas saja, namanya juga hadirin. Kedua peserta ini kemudian tampil ke depan. Ustadz Wahyudin sebagai gurunya dan Ustadz Hadirin sebagai santrinya. Sedangkan guru-guru lainnya berperan sebagai rekan-rekan Hadirin.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ustadz Hadirin, lelaki asal lumajang ini berhasil dengan baik memerankan seorang santri yang tengah terbelit masalah. Secara apik pula Ustadz Wahyudin mampu berperan sebagai guru yang berhasil membangkitkan kembali semangat santrinya yang tengah dirundung masalah itu. Seorang guru memang harus mampu, paling tidak menyelesaikan dan memberikan alternatif jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi oleh santri-santrinya. Aksi keduanya begitu lucu, Ustadz hadirin sebagai santri, dengan bermanja-manja mengadu kepada gurunya. Sedang Ustadz Wahyudin sebagai guru, menunjukkan kasih sayangnya dengan mengelus-ngelus kepala si santri ini, sambil mengucapkan kata-kata yang membangkitkan semangatnya. Tak pelak aksi kedua ustadz yang bergelar MSc. (Madura Spirit Conection) ini, mengundang gelak tawa rekan-rekannya yang lain, suasana pun menjadi ger. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Outbond menjadi acara terakhir yang harus dilalui oleh para peserta. Panitia telah menentukan kawasan wisata pemandian air hangat Padusan jadi pilihannya. Ditengah persiapan berkemas menuju tempat wisata tersebut, Pak Kyai Mahfudz pimpinan pondok pesantren tampak keluar dari kediamannya. Sejak awal kedatangan rombongan di pondok itu, pak kyai memang tidak tampak di kediamannya. Barangkali karena kesibukannya yang se-abrek, beliau begitu sulit ditemui. Beruntung saat para peserta hendak keluar untuk outbond, pas bertemu dengan kyai ini. Pak kyai yang juga santri dari Sayyid Maliky (alm.) ini langsung didaulat oleh panitia untuk menyampaikan wejangan kepada para peserta. Di halaman rumahnya yang adem itu, pak kyai menyampaikan wejangannya. Para peserta berdiri hikmat mendengarkan wejangan ini.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Dalam wejangannya, pak kyai lebih banyak memberikan motivasi agar kita senantiasa menjaga identitas keislaman dan tidak terpengaruh dengan program-program asing yang berniat merusak identitas keislaman ini secara perlahan. Ia menyatakan mencium aroma ketidakberesan ini. Lembaga pendidikan Islam harus bisa mandiri. Kalau bisa lembaga pendidikan tidak hanya sekadar memberikan pendidikan namun juga mampu berperan dalam membantu para santri untuk lebih mandiri secara ekonomi, yaitu dengan cara melibatkan mereka dalam pengelolaan ekonomi di lembaga. Dengan demikian santri akan lebih siap untuk terjun ke tengah masyarakat karena sejak awal ia telah dididik untuk mandiri. Saat ini kehidupan ekonomi umat Islam sangat jauh dari harapan. Mereka hidup dalam keterpurukan ekonomi dan kemiskinan. Paling tidak usaha untuk membangkitan ekonomi umat ini akan sedikit membantu mengentaskan sebagian problem kehidupan yang ada. Disadari benar bahwa persoalan yang membelit umat ini begitu sangat pelik. Dari segala segi umat ini dilingkupi dengan banyak masalah. Ia berharap dengan langkah-langkah di atas, sebagian problem itu akan sedikit terkurangi. Namun ia menyadari bahwa langkah terpenting dari semua itu adalah melaksanakan syariah Islam secara kaffah. Karena hanya syariah Islam sajalah yang mampu mengentaskan semua problem umat ini. Meski jalan menuju ke sana banyak menghadapi kendala, umat Islam tak boleh berputus asa. Mulailah dari apa yang kita bisa. Demikian wejangan KH. Mahfudz yang disampaikan dihadapan para peserta.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Setelah menerima wejangan dari KH. Mahfudz, para peserta segera naik ke bus yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Setelah tiba di tempat, Ustadz Toha langsung menggiring para peserta untuk mengikuti permainan yang sudah ia rencanakan sebelumnya. Para peserta tampak asyik-masyuk dalam permainan itu. Semuanya tampak bergembira. Para peserta dibagi dua, yaitu tim bapak-bapak dan ibu-ibu. Masing-masing tim tak mau kalah dengan lawannya. Keduanya bersaing keras menampakkan keunggulan masing-masing. Namun, tak ada yang kalah dan menang dalam permainan ini. Karena yang diharapkan hanyalah bagaimana kita menciptakan kekompakan dan kebersamaan dalam sebuah tim. Dan kedua tim telah melakukan permainan ini dengan sebaik-baiknya. Permainan pun berakhir diiringi wajah puas dan sumringah dari para peserta. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Selain melakukan kegiatan outbond ini, para peserta juga menikmati pemandangan asri di tempat wisata yang sangat terkenal dengan pemandian air panasnya itu. Selepas menikmati suasana yang ada, para peserta kembali ke bus. Saat tiba di parkiran bus, Ustadz Andi dan Ustadz Hadi yang telah sampai terlebih dulu, melambaikan tangannya kepada para peserta. Keduanya tengah duduk santai menyantap ote-ote goreng plus petis yang disediakan oleh penjualnya. Beberapa peserta bapak-bapak tampak ikutan nimbrung. Setelah menikmati sekadarnya, mereka segera menyusul peserta lain masuk ke dalam bus yang akan membawa mereka kembali ke pondok. Sesampainya di pondok, para peserta segera mengemasi barang-barangnya. Hari itu juga mereka kembali pulang ke Tulungagung.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Lepas Ashar rombongan meninggalkan pondok. Bus Lina Jaya yang membawa mereka melaju pelan menuruni daerah pegunungan itu. Syukur, tak ada sedikitpun rintangan yang ditemui sepanjang perjalanan. Perjalanan itu lancar. Sekitar pukul tujuh malam bus Lina Jaya yang membawa rombongan sampai di pelataran Masjid Ar Rohman <a href="http://sdalazhaar.blogspot.com">SD Al Azhaar</a> yang berfungsi sebagai tempat pemberangkatan sekaligus kepulangan. Para peserta kembali ke rumah masing-masing dengan membawa sebuah harapan, semoga <a href="http://www.al-azhaar.com">Al Azhaar</a> ke depan, mampu mengemban tugas berat 'pendidikan' membina generasi robbani ini secara lebih baik dan bermartabat. Amin. </span><a style="font-family: verdana;" href="http://khalidwahyudin.wordpress.com/">(dien)</a>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-70213424653318133672008-06-09T10:46:00.002+07:002008-06-10T11:50:46.597+07:00Inilah Sekolah Kami<span class="awal" style="font-family:verdana;">S</span><span style="font-family:verdana;">MP Islam Al Azhaar merupakan salah satu sekolah Islam terkemuka di Tulungagung. Visinya membina santri berakhlak karimah dan berprestasi. Di sanalah kami kini menimba ilmu, baik agama atau dunia. Jadi dua-duanya dapet deh! Kepala Sekolah kami, Ustadz Toha Syaifudin pernah menyampaikan sebuah hadist yang menyatakan 'barangsiapa yang ingin meraih kehidupan dunia hendaklah dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin meraih kehidupan akhirat hendaklah dengan ilmu pula, begitupun yang ingin meraih keduanya hendaklah dengan ilmu. Artinya, apapun tujuan dan kepentingan hidup ini semuanya harus diraih dengan ilmu. Benar gitu kan, pren!</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO4s1KKQCXr8T1WbyodaP-FeJ9gALQa_0oZ6bHlk3kgv43CXcuvm6mjpEeSDYR-AniA5TpBKqO_OOlT1m4SzYNE6B9kgl9y8Ff1Eu3cJ0h-XcfbunOzetuuFxECAQ5CoIgbRZc_9UdbJPD/s1600-h/SMP+BOARD.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210109194940632594" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" height="193" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO4s1KKQCXr8T1WbyodaP-FeJ9gALQa_0oZ6bHlk3kgv43CXcuvm6mjpEeSDYR-AniA5TpBKqO_OOlT1m4SzYNE6B9kgl9y8Ff1Eu3cJ0h-XcfbunOzetuuFxECAQ5CoIgbRZc_9UdbJPD/s320/SMP+BOARD.jpg" width="302" border="0" /></a>Sekolah kami ini berada dekat dengan pusat kota Tulungagung, bertetangga dekat dengan sekolah-sekolah lainnya. Lokasinya tepat di Jl. Pahlawan III/40 Kedungwaru, Tulungagung. Dari segala arah mudah dicapai, baik dari arah Kediri, Trengalek, Blitar atau sekitarnya. Karena jalan akses ke sekolah kami itu merupakan jalur lintas antar kota, terutama kota-kota se-exkarisidenan Kediri. Jadi, tak ada persoalan berarti kalau ingin mampir ke sekolah kami. Ayo, kapan mampir ke sekolah kami!</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Tapi kalau kamu tak sempat untuk jalan-jalan, ya sudahlah tak perlu dipaksakan. Kata 0rang, terpaksa itu nggak baik lho! Tapi, jangan khawatir, bagi kamu yang ingin tahu informasi lebih lengkap tentang sekolah kami, kamu bisa akses weblognya http://smpalazhaar.blogspot.com. Blognya asyik dan menarik, kok! Rajin di update lagi. Ya, kayak blog kami inilah he…he…pede aja lagi! Malah blog kami ini kayaknya lebih bagus deh, he…he…Hush! Awas nanti kualat, lho! Dasar latah! He...he…</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Dari waktu ke waktu, sekolah kami terus berbenah diri. Seperti layaknya seorang yang akan kedatangan tamu agung, ia akan berusaha memberikan sambutan yang terbaik. Mematut diri di depan cermin, memakai minyak wangi, menyisir rambut, memakai pakaian yang terbaik dan menyiapkan kata bertutur yang sebaik-baiknya. Tampil rapi dan anggun adalah bagian dari usaha menciptakan performa baik di depan tamu. Jangan sampai terlihat kumal tak terawat atau acak-acakan. Wajar saja kan? Siapa pun tahu kalau berhias itu bagian dari kesunnahan, betul nggak? Asal tak kelewat batas aja, setuju pren?</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyd6VbXWP1LOg5NscQs1D9mFA-dSshmy_jBH6Vbs_Tr8aMKXBMQ41yOxtHG5l02X9BUQr7jvbLio7bDGGJqHbsU4q7KPD4Fxa0ZT8UN3gV_NcQBrp11DhtQxTaBdMWbWdNdTcZ-bZOfUy8/s1600-h/SMP+DALAM.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210110011766692482" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 303px; CURSOR: hand; HEIGHT: 216px" height="222" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyd6VbXWP1LOg5NscQs1D9mFA-dSshmy_jBH6Vbs_Tr8aMKXBMQ41yOxtHG5l02X9BUQr7jvbLio7bDGGJqHbsU4q7KPD4Fxa0ZT8UN3gV_NcQBrp11DhtQxTaBdMWbWdNdTcZ-bZOfUy8/s320/SMP+DALAM.jpg" width="310" border="0" /></a>Sekolah kami kadang terlihat bersih menawan, kadang pula kotor dan berdebu, kadang hujan deras datang dan masuk tanpa permisi. Angin yang sangat kencang menghempaskannya ke ruang kelas kami. Kami semburat menyelamatkan diri. Bukan karena sekolah kami tak beratap. Bukan pula tak berdinding. Sekolah kami sangat layak kok! Namun, karena tak ada atap pelindung tambahan di atas jendelanya. Ya, kami sadari benar sekolah kami ini sedang berbenah. Setiap orang di dunia selalu menuntut kesempurnaan, itu wajar. Tapi, orang yang tak mau mengerti dengan kondisi orang lain itu egois namanya. Kami bukanlah orang-orang egois, kami sadar benar dengan kondisi sekolah kami. Kami selalu berusaha untuk menjaga kebersihannya. Selalu menjaganya agar selalu kelihatan rapi dan menawan, kecuali kalau lagi males, he...he...Ups, kelepasan deh! Malu ahh!</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Kata orang, dulu tempat ini (lokasi tempat bangunan SD dan SMP. red) sepi. Namun, semenjak ada SD dan SMP Al Azhaar yang posisinya berdampingan, daerah ini menjadi ramai dan lebih dikenal. Sehingga sampai ada nasi pecel yang dijual oleh salah satu warung disini terkenal dengan nama nasi pecel Al Azhaar. Padahal tak ada hubungannya antara Al Azhaar dan nasi pecel itu, kecuali kalau kami turut mampir dan makan di situ, he…he…Berarti hubungannya antara pembeli dan penjual, wah…tetap aja nggak nyambung donk, he…he…</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ya, inilah sekolah kami. Kami sayang sekolah kami. Di sini kami dididik untuk menjadi generasi yang memiliki jiwa robbani yaitu generasi yang bertaqwa dan berprestasi serta berperilaku islami. Kami juga dididik untuk memiliki jiwa seorang pemimpin. Karena disadari benar bahwa masing-masing kita hakikinya adalah pemimpin. Tercapai atau tidaknya itu sih tergantung dari kemauan kita sendiri. Berlebihankah kalau berkeinginan seperti itu? Oh, tidak. Itu wajar-wajar saja. Yang nggak wajar kalau kita menyia-nyiakan kesempatan ini, dan menghamburkan usia untuk urusan yang tak berguna, huhhh capek deh! (anjar dkk)</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-25226555276527011542008-06-09T10:20:00.004+07:002008-06-09T10:40:38.934+07:00Segalanya tentang Blog Alcomedia<span style="font-family: verdana;" class="awal">A</span><span style="font-family: verdana;">da usulan menarik dari salah seorang teman kami, saat kami lagi asyik membenahi pernak-pernik mading yang biasanya kami update setiap bulannya. Usulan menarik itu adalah mengapa tidak kita buatkan saja mading kita ini sebuah blog. Memang urusan blog ini menjadi sesuatu yang lagi booming di sekolah kami akhir-akhir ini. Para guru pada asyik membicarakannya. Semua guru di sekolah kami masing-masing memiliki blog. Itulah salah satunya yang menginspirasi kami. Kami serentak menyambutnya. Yups, sebuah ide yang briliant. Dengan membuatkan blog untuk mading kita berarti konten mading ini secara luas akan bisa dinikmati oleh semua orang, khususnya para pelajar. Jadi mading itu tak hanya bisa kita nikmati sendiri namun juga bisa dinikmati oleh orang lain di luar sana. Berangkat dari pemikiran itu, akhirnya blog inipun lahir. Kalau semua guru memiliki blog mestinya kitapun tak boleh ketinggalan. Alhamdulillah kami bersyukur akhirnya kami juga mampu membuat blog. Jadi, nggak ketinggalan donk! </span><br /> <br /><span style="font-family: verdana;">Blog ini merupakan media pembelajaran bagi kami, utamanya sebagai wujud kepedulian kami sebagai pelajar terhadap dunia pendidikan di negeri ini. Kami akan berupaya mengisinya dengan berbagai hal yang bermanfaat yang dapat memperkaya wawasan kita, menyuburkan kegemaran membaca, berdiskusi dan berkreasi.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Blog sederhana ini insyaallah akan mengantarkan kita bertamasya menikmati panorama maya dan pahatan kata indah yang terdapat di dalamnya. Kami berharap blog ini bisa memberikan hiburan dan kepuasan yang menjernihkan pikiran kita.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kami pikir blog ini lumayan variatif dengan muatan kategori yang beragam. Dalam pandangan kami, keberagaman ini penting dan bermanfaat untuk memperkaya wawasan dan cakrawala pandang kita, agar kita tak terjebak sebagaimana gambaran 'katak dalam tempurung'.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Sekarang, saatnya bagi kami untuk menjelaskan satu persatu tentang ikon-ikon kategorial yang terdapat di blog ini.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">All About Us</b><br /><span style="font-family: verdana;">All About Us menampilkan segalanya tentang kami (crew), alcomedia, sekolah kami dan apapun yang berkaitan dengannya. </span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Beranda</b><span style="font-family: verdana;"> berisi kumpulan tulisan utama semacam tajuk dalam surat kabar atau koran.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Hikmah</b><span style="font-family: verdana;"> menuturkan berbagai kisah yang memberikan pelajaran tentang makna hidup dan kehidupan di alam mayapada ini.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Catatan Guru</b><span style="font-family: verdana;"> adalah ruang bagi guru-guru kami untuk menuangkan semua tulisannya tentang apapun terutama dunia pendidikan. Semoga dengan ini guru-guru kami semakin kreatif aja, he...he...</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Inspirasi</b><span style="font-family: verdana;"> menampilkan segala hal yang dapat memberikan inspirasi bagi sebuah kehidupan yang lebih baik. </span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Opini</b><span style="font-family: verdana;"> sebuah ruang khusus untuk menampung segala pendapat tentang apa aja, baik itu pendidikan, sosial, budaya, ekonomi bahkan politik. Tak masalah , semuanya bisa masuk di sini.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Gaul Islami</b><span style="font-family: verdana;"> menyingkapkan banyak makna tentang pergaulan yang baik dalam pandangan Islam.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Pelangi Islam</b><span style="font-family: verdana;"> menampilkan kebesaran Islam dalam wujud karya-karya fenomenal yang di hasilkan oleh kaum Muslim sepanjang sejarah Islam.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Catatan Santri</b><span style="font-family: verdana;"> adalah ruang apresiasi bagi para santri atau teman-teman kami yang ingin sekali menyedekahkan karya tulisnya. </span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Zona Kreasi</b><span style="font-family: verdana;"> Ruang bebas berkreasi, menampilkan segala macam kreasi hasil karya kawan-kawan kita atau siapa aja.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Humoria</b><span style="font-family: verdana;"> memuat humor-humor segar yang menyenangkan, memberikan ruang relaksasi terhadap segala kepenatan hidup.</span><br /><br /><b style="font-family: verdana;">Seputar Kita</b><span style="font-family: verdana;"> menampilkan beragam informasi tentang kegiatan-kegiatan di seputar kita, yang berkaitan dengan pembelajaran dan lainnya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Selamat menikmati menu-menu terdaftar di blog ini. Semoga semua sajian yang kami hidangkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi siapa saja. Selebihnya, jika masih terdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf ya! Maklum namanya juga masih belajar. Ibarat tak ada gading yang tak retak, seperti itulah blog kami ini. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Wassalam</span><br /><span style="font-family: verdana;">Crew Alcomedia</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-13112437651852866922008-05-29T23:21:00.002+07:002008-05-31T14:11:17.378+07:00Jangan Nodai Kecantikanmu dengan Nyontek<span style="font-family: verdana;" class="awal">A</span><span style="font-family: verdana;">khir-akhir ini para pelajar, terutama yang bermukim di kelas akhir sekolah lagi disibukkan dengan berbagai macam uji coba atau try out untuk persiapan di ajang UNAS. Ga peduli siswa cowok atau cewek, kita semua berjuang mati-matian (mati bo-ongan donk, iya kalo mati beneran ya dikubur). Menghadapi unas demi nilai tinggi dan memuaskan. Demikian pula dengan adek kelas kita, juga bakal berjuang sampai tetes darah penghabisan (ih, ikut donor darah dong), untuk meraih nilai agar tidak ngendon di kelasnya sekarang. Walhasil, mereka akan ngelakuin segala cara, supaya bisa mencapai GOAL tadi. Mulai dari les privat, ikut bimbingan belajar, nggenjot jam belajar, ampe nekat bikin catatan super duper imut sebagai “jimat” menjelang ujian. Eh, waktu ujian, keliru bawa struk belanjaan tadi malam. Capek deh. Bagi yang kurang persiapan, biasanya langsung ancang-ancang ngelobi target yang kira-kira capable untuk dimintai contekan. Istilahnya, posisi menentukan prestasi. Iih kalo yang terakhir ini mah nggak keren banget dech, palagi buat cewek </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Sebenarnya yang dinamakan nyontek tuh yang kayak apa seh? Kasak-kusuk yang dapat dikategorikan menyontek diantaranya, nyalin jawaban teman atau ngintip dari buku catatan pas ujian (atau ngerpek). Or nyalin kalimat dari buku cetak tanpa nyebutin sumbernya saat ujian atau tugas. Gimana dengan ngasih contekan? Kamu ga boleh ngerasa aman lho, karena memberi contekan juga termasuk tindakan menyontek juga. Itu kan bikin contekan temen kita makin lancar jaya. Nah loh, ati-ati ya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, fenomena nyontek mungkin udah biasa seliweran di sekitar kita. Dan mungkin sebagian besar kita nganggap nyontek sebagai hal biasa. Padahal kalo kita perhatikan, ini nyontek tuh perbuatan curang yang memalukan. Selain bohong ama guru dan ortu, nyontek berarti membohongi diri sendiri. Aneh ya, padahal kita biasanya marah kalo dibohongi orang lain. Tapi kok mau dan rela dibohongi diri sendiri. Malah, ga sedikit yang bilang kalo nyontek itu sama dengan mencuri dan termasuk korupsi kecil-kecilan. Naudzubillah. Bayangin, cewek cantiq, caeum, dan kiut kayak kita (dikit narsis boleh donk... hehe) nyontek! Idih ga ada bedanya ama maling ayam yang bonyok digebukin massa dan digelendeng masuk bui. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Bayangin, ceweq cantiq, berwibawa, dan pinter kayak kita, nyontek! Identik ama pejabat koruptor yang makan duit rakyat, alias rela makan bangkai saudaranya sendiri. Iih... bakso dan soto masih enak, ngapain makan bangkai.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">By the way, survey Litbang Media Group (19 April 2007) ngungkap kalo 70% responden di enam kota besar (Makasar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Medan) ngaku ketika sekolah atau kuliah, pernah ngelakuin kecurangan akademik yaitu nyontek. Duuh ga bayangin dech, bagaimana kalo mereka nantinya memimpin negara ini. Ga heran deh banyak koruptor.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah, hati-hati gals! Nyontek ini penyakit menular. Kalo tembok iman kita dibangun dengan cara yang salah, bisa aja kita ketularan nyontek. Dan kalo kamu beri contekan, sebenarnya kamu lebih bersalah dari yang nyontek. Lho kok bisa? Iya dong, karena selain kamu ngebantu melestarikan tindakan menyontek, juga nggandeng teman kamu untuk selalu nyontek. Kalo kita tilik lebih lanjut, salah satu penyebab semakin langgengnya fenomena nyontek ini adalah lemahnya sanksi nyontek. Kalo cuman ditegur atau dikurangi nilainya, mungkin ga bisa bikinsi yang nyontek jerah. Sedikit sekali guru atau dosen yang sampai ngebatalin kelulusan karena nyontek. Dengan alasan belas kasihan. Pantes aja, banyak teman-teman kita yang semakin membara semangatnya untuk menyontek, apalagi sanksinya ringan banget. Padahal gals, andaikan mereka tahu sanksi apa yang akan diterima di akhirat, wuih, bisa gosong nih badan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ehem, idola kita, Muhammad Rosulullah bersabda : ”Barangsiapa mencurangi kami maka bukan dari golongan kami” [Hadits Riwayat Muslim, kitab Al-Iman no 101]. Nah loh, kalo bukan golongannya Nabi Muhammad, golongan apa donk? Dalam Islam cuman ada 2 golongan, kalo ga golongan Rosul (taat pada Allah), pastilah golongan syetan. Hiih.....cantiq-cantik gaulnya ama syetan.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, kenapa sih banyak temen kita yang pada nyontek? Ternyata, selain pengen nilai tinggi, motivasi nyontek bisa akibat tekanan tinggi yang diberikan kepada siswa. Tekanan nilai dan prestasi tentunya. Guru akan ngasih nilai raport berdasarkan hasil itung-itungan dari semua ujian yang dilakukan. Raport lalu bakal dilaporkan kepada orang tua siswa. Kalo nilainya jelek, tentu orang tua akan memperketat pengawasan belajar si anak. Bahkan, mungkin sampai ngebatasi waktu mainnya untuk belajar. Ga sedikit orang tua dan guru yang menilai baik-buruknya anak berdasarkan nilai akademik. Padahal seharusnya lebih ditekankan pada proses. Semaksimal apa usaha anak tadi dalam belajar? Karena disadari atau tidak, nilai adalah salah satu rizki Allah. Alasan nyontek yang lain adalah karena belum belajar saat ujian. Ini sudah hal yang umum, biasanya kita belajar semalam sebelum ujian. Wayangan. Padahal cara instan ini ga bakal efektif. Selain bikin kita capek, apa yang kita udah pelajari semalaman juga akan hilang secara instan. Alasan yang lain biasanya adalah karena sulitnya soal. Ini seakan maksa temen-temen kita untuk nyontek. Seperti kata Bang Napi, nyontek, yang sama halnya dengan mencuri dan korupsi, bisa dilakukan jika ada peluang dan kesempatan, maka WASPADALAH! WASPADALAH!</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah, biar ”percontekan” ini ga semakin menjamur, sangat dibutuhkan kerjasama berbagai pihak. Karena kalo cuman kita aja yang jaga diri dan berusaha ngingatkan teman agar ga nyontek, tentu kurang efektif. Apalagi kita sendiri doyan nyontek. Bisa berabe tuh. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Pihak pengajar juga punya peranan yang besar, diantaranya ada membocorkan soal ujian, dan ada yang sedikit malas menjalankan sanksi. Padahal kalo hal ini terjadi sebaliknya, proses menyontek akan minim terjadi. Terakhir, sistem pendidikan juga kudu diperbaiki, jangan hanya melihat segalanya dari nilai nilai hitam di atas putih. Tapi lebih menekankan proses yang dilalui oleh nilai kejujuran. Nilai memang penting, tapi yang jauh lebih penting adalah gimana nyiapin mental mandiri dan jujur para siswa. Merekalah nanti yang akan nentukan nasibnya dan nasib bangsa ini.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ok gals, dah paham kan? Kalo kamu ga mau dicap golongannya syetan, apalagi ga dianggep golongannya Nabi Muhammad (duuh..kachian...), jangan sekali-kali dech nyontek. Coz, ”lirikan mata” dan ”tangan terampil” kita nanti yang akan ngaku di hadapan Allah SWT. So, jangan nodai kecantikanmu dengan bergaul dengan para syetan. Gambatte ne! (</span><a style="font-family: verdana;" href="http://www.islamuda.com/?imud=rubrik&menu=baca&kategori=7">Zk</a><span style="font-family: verdana;">).</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7214076877508744084.post-53945573312588140662008-05-29T23:07:00.001+07:002008-05-31T14:13:02.494+07:00Shalihah di Tengah Modernitas<span style="font-family: verdana;" class="awal">K</span><span style="font-family: verdana;">amu kelihatan cantik dan seksi deh,” komentar Anto pada Nila di sebuah kafe. Dalam sekejap pipi si gadis tersipu-sipu merah. “Ah kamu bisa aja.” Denger rayuan sedemikian rupa, perempuan mana yang ga klepek-klepek hatinya. Ga kuku atuh kang. By the way, di lain tempat, seorang cowok ngeledekin dandanan ceweknya yang bakal bareng ama dia jalan-jalan. “Dandananmu kok ga matching ya? Pake make up apa tuh.”</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Aaagh, ibarat mau keserempet bajaj, si cewek ngerasa kudu renovasi total neh. Dari kostum, make up, sepatu, tas, pokoknya dijamin harus beda deh!</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, komentar dua cowok di atas udah ngasih gambaran ama kita, kalo budaya barat telah berhasil nyeting image baru kecantikan dan kepribadian. Gadis modern adalah yang modis, cantik, menarik, trendy, wangi dan cerdas. Perempuan, pada pandangan pertama bakal dinilai dari penampilan fisiknya. Se-oke apapun kualitas personalnya, skill, kecerdasan, talenta, perilaku dan akhlak, tetap saja poin kecantikan lebih tinggi dari yang lain. Ya nggak???</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, ga bisa dipungkiri, standar cantik dan menarik udah jadi ukuran masyarakat umum, untuk nentuin nilai sesosok wanita. Seakan-akan, cantik menentukan tinggi rendahnya derajat kaum hawa. Daya tarik fisik identik ama pribadi seseorang. Ini semua udah jadi contoh, ga cuma di kalangan artis. Bahkan anak sekolah, mahasiswa, sampe buruh pabrik, hingga pembantu rumah tangga. Mereka semua ngikut standar gaya hidup yang katanya “modern” ini (aduh, sedih rasanya). Ga peduli kaya atau miskin, suku, agama dan bahasa. Semuanya berlomba-lomba jadi ranking satu, khususon berwajah cakep dan berbodi aduhai. Bak gayung bersambut, ini semua dibarengi dengan gempuran tanpa henti, promosi berbagai kosmetik dan fashion. Bagai sayur dan garam yang klop, sekolah kepribadian-pun banyak bermunculan. Di dalamnya si cewek diajari cara memandang dan bahasa tubuh. Konon, tujuannya agar memiliki kepribadian yang unggul. Tapi sayang, faktor akhlak, nilai etika dan moral, kecerdasan otak, apalagi agama menjadi faktor kesekian. Parah tuh neng!!!</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah gals, apa memang muslimah yang berpenampilan eye catching adalah nilai plus yang hakiki di benak cewek? Beneran nih? Yuk kita teliti lagi, apa nilai lebih itu memang kudu kita cari?</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Ehm.., penampilan diri sebatas berpijak pada keindahan, kebersihan, keselarasan dan tentu kehalalan, ga dilarang kok dalam Islam. Suer..., ga dilarang. Allah menyukai segala sesuatu yang indah, bersih dan rapi. “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim). Rasulullah juga bersabda: “Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini diatas kebersihan, dan tak akan masuk surga melainkan orang-orang yang bersih.” Tuh kan, yang jarang mandi...ayo cepet mandi...</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, memakai pakaian layak, bagus, bergaya dan rapi, itu semua ga dilarang. Asal sesuai aturan Islam lho. Jangan sampe deh kita sebagai muslimah jadi orang yang amit-amit joroknya. Ihh..ga keren.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">By the way gals, ngebahas tren barat, ga berarti semua dari barat ditolak. Agar bisa milih dan milah tren barat yang sesuai syariat Islam, kita perlu memahami beberapa hal lho gals! Attention please…, nah, kalo yang ada tuh berupa ide-ide nyleneh, semisal gay ama lesbi, HAM, kebebasan berpakaian seksi, dan bebas goyang dombret, pastinya ga boleh kita terima, apalagi kita ikuti. So, soal pakaian, sekali lagi, kudu sesuai ama aturan Islam. Yup, pastinya udah tahu jawabnya, kita kudu pake jilbab dan kerudung kan…</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah, soal kosmetik yang mayoritas bukan dari timur. Kudu kita jamin, kalo bahan dan model perawatan kulit, ga kecampur ama zat yang haram, semisal enzimnya babi, plasenta (tali pusar) hingga remukan tulangnya bayi..hiii ngeri. Jadi, ati-ati lho, klo beli kosmetik, bedak dan sejenisnya, kudu kita periksa bahan-bahannya. Ga cuma harus aman, tapi juga kudu halal. Iya kan...</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah, selain tentang dua hal di atas, kita juga harus ngerti gimana sih hukumnya benda-benda hasil kemajuan teknologi. Soal benda-benda hasil perkembangan iptek, seperti hairdryer, maskara, dll, monggo keso dipake. Ga haram kok. Asal kita makenya untuk tujuan yang bener gitu…Gampangannya, ga boleh ya hairdryer dipake nimpuk kepala temenmu. hehe.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Jadi gals jelas kan, mana yang kudu kita pilih dan mana yang harus dihindari. Kita pasti bisa kok, asal kita mau untuk belajar. Belajar apa? Belajar Islam tentunya. Supaya kita ga gampang dikibuli dan punya pegangan hidup. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Gals, walau sekarang budaya barat lagi merajalela, jati diri muslimah kita harus tetep dipegang teguh. Karena cuma itulah yang bisa ngebawa kita menuju jannah-Nya. Siapa sih yang ga pengen masuk surga? </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Allah SWT berfirman, “Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi) dan Ulul Amri diantara kami. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatum, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Qur’an dan Rasul (sunnahnya)), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(TQS. An Nisa : 59).</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Nah, moga ayat tadi bisa jadi motivasi buat kita yang selalu ingin mulia di hadapan-Nya. Taat pada aturan Allah di masa sekarang memang ga mudah. Tapi bukan berarti ga mungkin. Insya Allah, kalo kita punya tekad, kita bisa kok tetep tegar di bawah naungan Islam. Bahkan, mungkin aja kita bisa menjadikan Islam kembali bercahaya dengan syariah-Nya. Amin (Rh)</span>Alcomediahttp://www.blogger.com/profile/11386343513764898987noreply@blogger.com0